Locations of visitors to this page APKLI: 2011

Jumat, 30 Desember 2011

APKLI SUMUT MINTA PKL NAIKAN DERAJAT NYA




Apkli Sumut Minta Ranperda Pengaturan Pasar Tradisional dan Modern Jawab Realitas Pkl
Medan, (Analisa). Ketua DPWAsosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Sumut, Pemiga Orba Yusra, SE mengatakan saatnya PKL naik kelas ekonomi dan derajat sosialnya, PKL sudah harus ditafsirkan sebagai Pedagang Kreatif Lapangan. "Dalam waktu dekat kita akan melakukan pendataan secara komprehensif bagi PKL yang ada di Sumatera Utara, untuk selanjutnya kita akan lakukan pemberdayaan. Pemberdayaan dalam rangka menjadikan PKL lebih akrab dengan higienitas produk, kemasan atraktif, komunikasi dan pelayanan yang memuaskan, yang pada akhirnya PKL mempersiapkan diri masuk kedalam quadran Usaha Menengah," kata Pemiga kepada wartawan di Medan, Rabu (1/12).
Menurutnya, kondisi tersebut akan dipermudah jika terciptanya political will di tingkat pemerintah daerah dalam bentuk pengaturan regulasi yang berpihak pada kepentingan PKL. Untuk itu, APKLI Sumut mendukung penuh Inisiatif Komisi B DPRD Sumatera Utara yang mengusulkan Ranperda Pembinaan dan Perlindungan Pasar Tradisional dan Penataan Pasar Modern. "Kami berharap Ranperda ini juga mengatur secara spesifik posisi PKL sebagai salah satu instrumen ekonomi yang memiliki frekuensi dan volume perdagangan sangat tinggi di Sumatera Utara,"katanya.

"Kami mengusulkan kepada DPRD untuk mengatur tata ruang, tata letak serta tata waktu yang bisa berpihak pada kepentingan peningkatan nilai ekonomi pelaku usaha kaki lima. Dengan kata lain, PKL tidak dperlakukan seperti tamu tak diundang di rumahnya sendiri, sesuai dengan semangat semboyan kami, yaitu Pemberdayaan Yes Penggusuran No

Menurut Pemiga sebagai mengutip pernyataan menteri jumlah PKL nasional yang telah mencapai kurang lebih 25 juta orang diharapkan mampu menjadi tulang punggung ekonomi rakyat, ditambah dengan kemampuan daya serap tenaga kerja hingga mencapai 80 juta orang.

"Pemerintah terus melakukan terobosan dalam memberdayakan ekonomi rakyat seperti PKL. Contohnya melalui program KUR, Menteri mengingatkan kepada aparatur pemerintah di tingkat daerah maupun perbankan agar tidak mempersulit proses penyaluran. Jika ada yang memepersulit, saya akan berkomunikasi dengan kepala daerah untuk diminta diganti atau dipecat saja mereka" ucap Pemiga menirukan pernyataan menteri pada saat membuka Rapat Kerja Nasional I Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) dan Peresmian Primer Nasional Koperasi Bintang Lima di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sabtu, 19 Maret 2011

DANA BANK UNTUK PKL SEBANYAK 20 JUTA RUPIAH DAN CARA MENDAPATKAN NYA

APKLI








CARA MENDAPATKAN KREDIT DARI BANK DAN KIAT-KIAT SUKSES BAGI PEMULA
Kiat-kiat mendapatkan pinjaman kredit dari Bank, sebagai daya dongkrak bisnis yang sedang berkembang

Akhir-akhir ini Bank semakin tertarik untuk membiayai atau memberi pinjaman kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, beberapa Bank telah menyediakan skema pinjaman kredit yang ditujukan khusus untuk UMKM. Apa kiat-kiatnya agar Bank tertarik membiayai bisnis kita?

Menurut penelitian Bank Indonesia, sebagian besar UMKM di Indonesia berkinerja bagus. Dari 11.000 unit usaha sampel yang diteliti dan tersebar pada sebelas wilayah, menunjukkan 84,4% mencatat laba usaha diatas 10%. Dari 11.000 unit usaha tersebut, 35% memiliki profit margin lebih dari 35%. Dari sampel BI ini menunjukkan kesimpulan berbeda dari pandangan orang pada umumnya bahwa usaha UMKM itu ringkih dan berkinerja buruk.

Hasil penelitian Bank Indoensia sebagai otoritas moneter biasanya menjadi acuan pihak perbankan dalam mengucurkan kredit pinjaman kepada dunia usaha. Apalagi jika UMKM tersebut sehat, baik dari segi manajemen, arus cashflow/ neraca keuangan dan asset.

Kepala bidang ekonomi dan moneter BI Bandung yang memaparkan hasil penelitian diatas, Hermawan B. Sasongko, mengatakan: “Selama ini telah terjadi kesenjangan antara besarnya pinjaman kredit untuk UMKM yang diharapkan dengan realisasi pinjaman oleh perbankan. Untuk itu, perlu ada sejenis jembatan antara UMKM dengan perbankan. Bukan hanya UMKM saja yang perlu bank-able, tetapi Bank juga perlu umkm-able“.

Hal ini tentu seperti angin segar bagi pengusaha UMKM. Karena penilaian Bank Indonesia terhadap kinerja UMKM akan mendorong dunia perbankan mengucurkan lebih banyak pinjaman kredit ke segmen UMKM. Namun demikian, penyaluran kredit ini harus di respon pengusaha UMKM dengan memnuhi persyaratan dari perbankan.

Namun demikian, ternyata banyak pengusaha UMKM yang bersikap psimis atau ragu-ragu mengajukan pinjaman kredit kepada Bank, padahal perputaran roda bisnis UMKM yang sedang berkembang memerlukan “darah segar” berupa suntikan dana, sedangkan akumulasi laba bulanan belum dapat mengcover kebutuhan roda bisnis yang haus akan dana tambahan. Dalam hal ini, kebutuhan dana itu bisa dipenuhi pihak Bank, dan tentunya dana tambahan ini sangat bermanfaat sebagai “daya donkrak” atau Laverege bisnis itu sendiri.

Masbukhin Pradhana, seorang Pengusaha UMKM sekaligus pembicara kewirausahawan, dan penulis buku “Karyawan Beromset Milyaran“, menyatakan: “Banyak diantara pelaku UMKM yang belum mengetahui secara mendalam produk-produk perbankan yang dikhususkan kepada UMKM. Mereka pada umumnya baru mau mendalaminya pada saat membutuhkannya. Sebagian besar yang baru mereka ketahui baru sebatas kredit konsumer, seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) dan sejenisnya. Padahal banyak sekali pinjaman yang ditujuan kepada UMKM”.

Bila kita pelajari berbagai tawaran dari pinjaman kredit dari pihak Bank, ternyata banyak jenis pinjaman yang bisa dimanfaatkan pengusaha UMKM. Misalnya BRI, memiliki sekitar 12 produk pinjaman yang diawarkan khusus kepada UMKM. Seperti KUPEDES yang sangat melegenda dan sudah lama hadir dengan Plafon kredit Rp. 25.000,- sampai Rp. 25.000,- , juga ada pinjaman untuk investasi dengan sistem konsiyasi dengan plafon sampai Rp. 5 Milyar.

Demikian juga dengan Bank Bukopin, dimana jika dulu plafon pinjaman untuk UMKM hanya Rp. 2,5 Milyar, sudah di naikkan menjadi Rp. 10 Milyar. Ini menunjukkan Bank semakin tertarik menyalurkan kreditnya kepada sektor UKM. Beberapa bidang usaha UMK yang diminati pihak Bank antara lain : Perdagangan, telekomunikasi, pendidikan, kesehatan dan pembiayaan konsumen.

Saat ini, pihak Bank juga semakin proaktif mendekati sektor UKM. Bank Mandiri misalnya, beberapa waktu lalu menggarap pedagang pakaian Tanah Abang, juga Bank DKI yang memberikan pinjaman kredit kepada para pedagang di kawasan PD Pasar Jaya untuk membeli Hak Pemakaian Tempat Usaha (HPTU) di Pasar Jaya, dengan plafon kredit mencapai 80% dari total nilai HPTU yang dibeli. Dengan demikian, para pedagang yang tertarik hanya harus menyiapkan modal 20% untuk membeli tempat usaha yang ditawarkan. Sisanya sebanyak 80% berasal dari pinjaman kredit Bank DKI dengan waktu pengembalian cicilan antara 1 – 5 tahun dengan suku bunga yang dikenakan antara 14% – 16%.

Beberapa Bank lain juga semalin gencar menawarkan fasilitas kredit kepada pengusaha UMKM, contohnya Bank Himpunan Saudara 1906 yang memberikan pinjaman kredit untuk pengusaha UMKM yang ingin membeli Hak Waralaba. Maksimum jangka waktu pengembalian adalah 5 tahun dan plafon kredit sebesar Rp. 50 juta.

Selain beberapa Bank yang aktif mencari pengusaha UMKM yang layak mendapatkan pinjaman kredit, ada juga beberapa jenis pinjaman kredit yang dalam persyaratannya tidak memerlukan suatu agunan/ jaminan, pinjaman jenis ini dikenal sebagai Kredit Tanpa Agunan (KTA). Pada awalnya pinjaman kredit KTA ini ditujukan khusus untuk pembiayaan konsumsi. Namun kini telah semakin berkembang kegunaannya, yaitu bisa dimanfaatkan sebagai tambahan modal usaha.

Selain beberapa jenis pinjaman kredit seperti yang telah kita kenal selama ini, ternyata ada juga jenis pinjaman kredit yang cukup menarik, seperti pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang dikombinasikan dengan pinjaman untuk tambahan modal usaha.

Contohnya begini, jika kita membeli sebuah rumah dengan produk KPR, dimana kita mencicil rumah tersebut secara teratur, setelah cicilan kita berjalan beberapa tahun, tentunya nilai rumah yang kita beli dengan cara mencicil itu sudah lebih besar daripada saat cicilan pertama kali, hal ini selain berasal dari nilai total cicilan kita, juga faktor kenaikan harga property yang cepat. Nah, ternyata, rumah kita tersebut, walaupun belum lunas, bisa kita “sekolahkan” dulu, alias kita manfaatkan untuk mendapatkan tambahan modal usaha kita. Caranya dengan mengajukan permohonan KPR baru untuk rumah tersebut, jika di kabulkan Bank, tentunya nilai KPR yang kita peroleh pasti lebih besar. Sebagian dari nilai KPR tersebut bisa kita gunakan sebagai tambahan modal usaha.

Namun perlu diingat, hendaknya kita bijak dalam meminjam, jika memang roda bisnis kita berputar lancar, sebaiknya kita berutang ke Bank. Jangan meminjam ke Bank untuk digunakan membeli produk konsumsi, hal itu merupakan pemborosan, dan pada akhirnya hal itu akan membuat tekanan liabilitas kita semakin besar, karena ada beban bunga yang harus dibayar tiap bulan.

Walaupun bertebaran produk-produk pinjaman kredit dari pihak Bank, pengusaha UMKM perlu mempersiapkan diri dan mengenal terlebih dahulu jenis-jenis pinjaman kredit yang ditawarkan. Kebanyakan kita datang ke Bank saat kita “butuh” alias arus cashflow bisnis kita mulai tidak sehat, tentu saja kita sulit mendapatkan pinjaman, karena bagi Bank meminjamkan uang kepada pebisnis yang roda usahanya mulai macet adalah berisiko besar mengalami kemacetan dalam pengembalian cicilan, bahkan bisa jadi gagal bayar.

Beberapa kiat-kiat supaya bisnis yang kita jalankan diminati oleh Bank untuk dibiayai antara lain:

*

Pinjamlah uang ke Bank saat kita tidak membutuhkannya. Lho? kok? Bukannya beban bisnis kita akan bertembah berat dengan adanya bunga?. Banyak pengusaha UMKM yang mengajukan pinjaman ke Bank pada saat sangat membutuhkan suntikan dana. Hal ini merupakan sebuah kekeliruan. Menurut Donald Trump, pengusaha properti yang terkenal dari Amerika Serikat melalui buku karya George H. Ross, Trump Strategies for Real Estate, “seharusnya kita meminjam uang ke bank pada saat posisi keuangan kita kuat. Pada saat itu, kita akan dinilai berisiko rendah oleh Bank“.

Bagaimana dengan beban bunga? saat bisnis kita lancar, mengapa harus meminjam uang ke bank? perlu kah? Jika kita kaji lebih mendalam, dana segar dari Bank tersebut dapat kita manfaatkan sebagai ‘tambahan daya’ putaran bisnis kita, misalnya penambahan luas pabrik, atau pembelian mesin baru yang pada gilirannya akan menambah kapasitas produksi. Dan jika marketing kita handal dalam menjual hasil produksi, maka omzet dan laba kita akan bertambah. Dan tentunya beban bunga pinjaman bukan masalah lagi. Jadi pengajuan kredit kepada Bank saat kita tidak/ belum membutuhkannya bertujuan menjalin hubungan baik atau ‘koneksi’ dengan Bank.

Menurut Robert T. Kyosaki yang di kutip bapak Badroni Yuzirman, meminjam uang ke Bank saat tidak membutuhkan uang justru lebih mudah dibandingkan meminjam uang saat kesulitan keuangan, Mengapa? karena orang yang meminjam uang ke Bank saat tidak membutuhkan uang alias kondisi keuangan bisnisnya sehat, biasanya uang tersebut di pergunakan untuk pengembangan usaha dan sejenisnya. Artinya, roda bisnis sudah jalan dan berkembang, perusahaan seperti ini yang membuat ‘ngiler‘ Bank-Bank dan lembaga keuangan lainnya. Karena sudah jelas untung dan aman, Bank-Bank berebut untuk memberi pinjaman. Tetapi jika meminjam uang saat kepepet, biasanya Bank lebih waspada dan menghindari pengusaha yang seperti ini.

*

Referensi Peminjam Uang yang Kredibel. Jika anda mempunyai rekan yang sudah biasa meminjam uang dari Bank dan dianggap kredibel oleh Bank, anda harus mendapatkan Referensi dari rekan anda tersebut, dan pastikan juga jangan sampai mengecewakan rekan anda tersebut di kemudian hari.
*

Bergabung Dalam Kominitas Pengusaha dan Perbankan. Usahakan untuk masuk dalam jejaring pengusaha dan perbankan, dan didalamnya usahakan untuk semakin memperkenalkan usaha/ bisnis anda. Jika usaha anda semakin terkenal, hal ini akan membantu untuk meningkatkan rasa percaya pihak Bank kepada anda, dan itu terjadi jika anda berada dalam ‘radar‘ mereka.

*

Lakukan Publikasi. Misalnya dalam bentuk infotorial/ atau iklan diberbagai media cetak atau media internet, merupakan salah satu cara yang efektif untuk mendoring lembaga keuangan semakin mempercayai usaha anda. Informasikan setiap gerak bisnis anda kepada media. Misalnya, pembukaan outlet baru, cabang baru, peluncuran produk dll. Tentunya sesuaikan dengan budget biaya promosi yang tersedia. Hal-hal tersebut merupakan nilai plus di mata penyedia pinjaman kredit.
*

Ikuti Lomba / Award. Saat ini banyak diantara lomba atau Award yang ditujukan kepada pengusaha UMKM. Hal ini merupakan ajang untuk memperkenalkan usaha anda dan juga akan mampu menarik perhatian terhadap usaha yang anda jalankan. Pada gilirannya akan menambah kepercayaan pihak Bank untuk membiayai usaha anda.

Berikut ini adalah beberapa persyaratan umum yang harus di siapkan:


No & Dokumen Perorangan PT CV KOP
1. Surat Permohonan dan proposal usaha V V V V
2. Akte Pendirian - v v v
3. Akte Perubahan - V V V
4. Pengesahan - V - V
5. Pendaftaran di Pengadilan negeri - V V -
6. Pengumuman di LBNRI - V - -
7. KTP / SIM Pemohon V V V V
8. KK dan Surat Nikah V V V V
9. SIUP V V V V
10. NPWP V V V V
11. TDP V V V V
12. Surat Keterangan Domisili V V V V
13. Cash Collateral V V V V
14. Sertifikat /BPKB/ SIPTB V V V V
15. IMB dan PBB untuk jaminan sertifikat V V V V
16. Faktur dan 3 kwitansi kosong (utk BPKB) V V V V
17. Laporan Neraca 2 tahun V V V V
18. Laporan Rugi Laba 2 tahun V V V V
19. Copy Rekening Koran (minimal 3 bulan terakhir) V V V V
20. Surat Kontrak Kerja (SPK, PO dll) V V V V

Related posts:

1. Untung rugi kartu kredit yang menawarkan cash back
2. Meminjam uang ke bank, pertimbangkan dengan matang terlebih dahulu
3. Perbedaan sukubunga antara Lembaga pembiayaan dan bank
4. Lakukanlah lebih dari yang dibayar

Related posts brought to you by Yet Another Related Posts Plugin.

This entry was posted on Thursday, January 17th, 2008 at 6:21 pm and is filed under Kredit. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
59 Responses to “Kiat-kiat mendapatkan pinjaman kredit dari Bank, sebagai daya dongkrak bisnis yang sedang berkembang”

1. WURYANANO Says:
January 17th, 2008 at 11:00 pm

Pada intinya yang bisa dapat pinjaman dari Bank adalah mereka yang mampu menunjukkan dengan lengkap persyaratan dokumen penting seperti di atas. Sering sebagian syarat itu belum bisa dipenuhi oleh UMKM.

UMKM, jika tidak butuh dana, memang mereka yaa nggak akan pinjam duit ke Bank. Sulit bagi UMKM untuk mengikuti saran Donald Trump itu, berbeda halnya dengan perusahaan kelas menengah besar.

Salam kenal,
Wuryanano
2. Partisimon Dot Com Says:
January 19th, 2008 at 11:06 pm

@ Pak Wuryanano –> wah surprise bangat bapak berkunjung ke blog saya, terima kasih banyak pak atas kunjungan dan komentarnya.

Padahal udah beberapa waktu ini saya mau cari alamat blog bapak, tapi gak ketemu-ketemu, soalnya dulu pernah ketemu blog bapak dan baca-baca artinya nya, karena isi blog bapak termasuk katagori “Blog pakar” pada bidangnya he…he…

Salam
3. yusuf Says:
January 22nd, 2008 at 3:06 am

trima kasih atas informasi ,mohon bila ada kami boleh tanya jawab dikarenakan kami adalah pengusaha mandiri modal yang tdk terlalu besar sehingga untuk rencana ekspansi pengembangan dan kami mencoba macam2 kegiatan usaha mohon kiat-kiat nya trima kasih
4. partisimon dot com Says:
January 23rd, 2008 at 3:11 pm

@ Yusup. Saya pribadi tidak menyarankan ekspansi untuk macam-macam jenis usaha pak. tertalu riskan. Fokuskan pada inti usaha bapak.

Jika bapak sangat paham berbisnis di bidang makanan, fokuskan di bidang itu. Bangun brand dan perkuat pemasaran.

Beberapa tahun waktu lalu, saya menonton talk show/ wawancara reporter sebuah televisi dengan pak Ciputra, Sang pengembang properti yang termasyur itu. Pada sesi tanya jawab telpon dengan pemirsa di seluruh nusantara, ada penelpon, kalau tidak salah dari Sulawesi, yang meminta pak Ci untuk berinvestasi di sektor pertambangan di sulawesi, karena peluangnya sangat bagus.

Apa jawaban pak Ci?

Pak Ciputra justru meminta maaf karena tidak bisa memenuhi harapan si penelfon. padahal kita tahu bahwa dari insdustri pertambangan-lah banyak milyuner-milyuner lahir. Ini industri adalah industri ‘basah ….’

Apa yang di katakan pak Ci selanjutnya adalah, bahwa beliau mengerti benar seluk beluk di bidang properti, tapi tidak di bidang lain. Kalau mau masuk industri pertambangan, berarti harus belajar lebih dahulu dari nol.

Karena kalau kita coba membuka usaha baru, itu seperti membuka “front perang baru”, dimana membutuhkan sumberdaya manusia dan dana yang besar.

Fokuskan pada bidang usaha yang masih bertalian, misalnya usaha jual voucher, masih nyambung dengan usaha isi ringtone dan cetak foto digital dari handphone, juga masih nyambung dengan jualan asesoris hp atau jual beli hp second.

sukses selalu pak Yusup.

Salam Jabat Erat

Partisimon Dot Com
5. DENI MUHDIAWAN Says:
January 26th, 2008 at 5:52 pm

saya memiliki usaha selama 7 tahun, dari modal yang sangat minim tapi dapat bertahan sampai sekarang. Saya mempekerjakan 20 orang tenaga kendalanya saya tidak memiliki tempat sendiri alias ngontrak. selama 7 tahun saya sudah 4 kali pindah lokasi. Kebetulan usaha saya masuk pada bidang industri komponen. saya ingin punya tempat usaha sendiri bank mana atau pemerintah mana yang bisa bantu saya ? karena sampai saat ini program pinjaman untuk UKM hanya retorika saja !
6. santo Says:
February 22nd, 2008 at 10:01 am

saya punya warnet yg sdng berkembang.dan mempunyai usaha koperasi untuk pedagang2 kecil,saya sedang kekurangan dana,untuk memperluas jaringan.bisakah saya meminjam uang kepada bank.mohon tanggapan bapak
7. Dhony Says:
March 23rd, 2008 at 8:52 am

Saya berkecimpung didunia internet lebih kurang 4 tahun, saya berniat membuka usaha warnet sendiri. Saya pernah ditawarin seseorang yang katanya bisa memberikan jalan pinjaman ke bank akan tetapi sampai sekarang belum terealisasi. Pertanyaan saya
1. apakah bisa saya mendapatkan pinjaman yang bukan untuk perluasan usaha tetapi untuk mendirikan usaha ?
2. berdasarkan persyaratan umum diatas, saya masih bujang alias belum laku bin belum menikah apakah tidak bisa mendapatkan pinjaman dana tersebut ?
3. Kira – kira untuk kasus saya tadi dimana yah kira kira saya bisa mendapatkan pinjaman modal untuk mendirikan usaha ?
4. apabila membutuhkan proposal, bagaimana bentuk proposal tersebut? sukur2 ada yang mau kasih contoh.

demikian pertanyaan saya, saya mohon perhatian dan petunjuknya. Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih
8. partisimon dot com Says:
March 23rd, 2008 at 5:23 pm

@Dhony.
1. Saya sarankan transparan dalam mengajukan pinjamanm tapi biasanya kalau baru mendirikan usaha agak susah disetujui, karena menurut pandangan Bank usaha yang baru akan dirintis masih berisiko gagal, dan akibatnya gagal bayar.
2. Lampirkan KK keluarga
3. ? ???? ……….. saya sarankan bangun bisnis anda dari kecil terlebih dahulu, putar arus cashflow nya dan kumpulkan aset. Untuk warnet mungkin bisa 5 Pc aja dulu, modalnya bisa dari pinjaman ke keluarga atau ajak teman patungan. cuma manfaatkan semua komputer secara optimal, selain utk jasa internet ria, juga bisa untuk games, jasa ketik, jasa print, scan dan jual cemilan
4. Nanti kalau ada contohnya, akan saya tambahkan di footer artikel ini

Trims
9. IBNU HIKAM Says:
April 6th, 2008 at 4:05 pm

Assalam,Saya mau bertanya:
1.Saya punya usaha warnet,rental PS2 dan Cellular sdh berjalan 2 Tahun,…
Gimana cara pinjam yang baik???
2. Apa saya sdh termasuk??? pengusaha yg bisa di pinjam kan oleh bank????
3.Saya kebetulan seorang CPNS ??? belum PNS??? gimana ??? bisa ga usaha saya belum memiliki ijin,baru ijin RT,Kelurahan dan kecamatan??? apa Bisa sedangkan saya,sedang kredit/masih dalam perjanjian kredit di bank Mandiri sdh berjalan 6 bulan,..apa saya bisa pinjam lagi modal untuk pengembangan usaha saya ini???? karena modal pinjam yang pertama kurang mencukupi dari nilai yang saya harapkan(saya platfon kan),saya berniat pinjam 100jt,buat baget pengembangan uasaha saya ini,… apa bisa??? saya ada sertifikat rumah miliki mertua yang mau saya anggun kan???
Maksih,,…Wasalam
10. partisimon dot com Says:
April 6th, 2008 at 5:31 pm

Wah salut pak Ibnu Hikam seorang CPNS tetapi sudah punya usaha macam-macam. Luar biasa …

Memang dalam perjalanan usaha seringkali menghadapi tantangan seperti kurang modal yang di harapkan, padahal menurut pemikiran kita, seandainya modalnya sekian, tentu akan meningkarkan omzet dan pada akhirnya mudah untuk mencicil angsuran.

Apalagi meminjam uang ke Bank memang agak sulit jika persyaratannya kurang. Untuk apa yang bapak alami, saya justru menyarankan bapak untuk menahan nafsu “ekspansi” terlebih dahulu, karena sekarang ini ekonomi kita masuk masa-masa sulit, dimana BBM naik dan berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat secara umum.

Ini saya cerita dikit, Teman saya, tahun 2007 menyewa 3 toko untuk jualan pakaian muslim, tetapi maret 2008 kemarin 2 tokonya di tutup, dan semua stok barang di “relokasi” ke 1 toko yang paling ramai. Jadi sekarang, dia hanya menyewa 1 toko saja. Memang ini keputusan rumit, tapi apa mau dikata, mau pindah cari lokasi baru juga berisiko, karena memang daya beli menurun.

Jadinya teman saya itu sekarang “wait and see …”

Untuk 3 usaha bapak, mungkin harus di optimalkan lagi omzetnya, apa-apa yang perlu diperbaiki supaya tambah ramai pengunjungnya. Untuk warnet jangan sampai sering “not time request…” dari provider yang membuat sebal pengunjung.

Jangan lupa bikin kantin kecil di dalam warnet, pinjam kulkas pendingin dari teh botol sosro, jual minuman dingin, juga jual snack dll. Di warnet yang sering saya kunjungi, biaya per jam 2.000, ada 100 PC, mereka buka 24 jam, dan kalau saya datang jam 8 malam, musti antri. kalau datang jam 10 malam biasanya langsung dapat tempat. Luar biasa …ramainya …tapi banyakan main game …. dan mereka ada kantin kecil (mini bar) …jual macam-macam, kopi, indomie-telor, juice buah, kwetiaw, bihun kuah, bahkan ada menu makanan yang harganya 10ribuan keatas …waduh …saya pikir pasti untung nya banyak dari jualan makanan aja. Walau biaya per jam 2.000, mereka pakai layar monitor yang LCD, akses internet kencang bangat (tapi disetting tidak dapat download). Karena murah dan berkualitas, makanan tersedia, ada toilet, jadinya warnet tersebut ramai sekali pengunjungnya.

Intinya, bisnis yang sudah berjalan ini bapak “manage” kembali sebaik-baiknya, dan jangan sampai ada uang yang “bocor” ….

Selain itu, yang musti di ingat, bahwa semakin tinggi pinjaman, berarti semakin tinggi liabilitas jika omzet ternyata tidak terdongkrak juga walau sudah di suntik dengan dana tambahan.

Saya tidak menyarankan bapak meminjam uang lagi saat terikat kredit dengan bank mandiri. Lebih baik bapak fokus lunasi secepatnya dan tepat tanggalnya setiap bulan ke Bank mandiri tersebut, setelah lunas, berarti bapak mendapatkan 1 poin plus dimana bank mandiri, dan bank akan semakin percaya dengan bapak dan pasti berani memberikan flafon yang lebih besar, karena dianggap kredibel.

selain itu, kalau persyaratan administrasi kurang biasanya agak susah. Coa datangi Bank BRI, biasanya ada “paket kredit” yang persyaratannya gak rumit, tapi bisanya plafonnya kecil. Dan kalau 50 juta ke atas, biasanya pakai NPWP ….apalagi 100 juta …

Selain itu, kalau dana bisa di dapat pun, kalau gak segera diputar, tekanan finansialnya sangat besar untuk keuangan bapak, karena dalam waktu bersamaan ada kewajiban cicilan di bank sebelumnya yang belum lunas.

Alternatif lain, mungkin bisa cari “investor” atau rekanan yang mau suntik modal …dan jangan lupa “hitam diatas putih” biar sama-sama enak …

Oh ya untuk bisnis cellularnya, sepertinya bisnis “HP second” lebih untung dari jualan voucher …, tapi kalau bisa jual semua item juga bagus.

Salam Jabat Erat

Partisimon Dot Com
11. Muhammad Taufiq Says:
April 11th, 2008 at 8:50 am

Salam Hormat,
Pak, saat ini saya punyak masalah yang mungkin rumit saya selesaikan karena sudah terlanjur.
Gini pak, saya hanya karyawan biasa dengan penghasilan 4,000,000/bulan, kalau tidak ada pinjaman dengan jumlah ini juga bagi kami sudah cukup, tapi masalahnya semua gaji tersebut habis untuk bayar utang sana sini termasuk kepada kartu kredit, bahkan tidak cukup dan terpaksa nombok, itu belum termasuk kebutuhan anak, dll. Dan saya juga punya usaha di rumah yaitu jual kelontongan dan yang mengelola istri saya, omset perharinya berkisar 600 ribu – 800,000. dan pada saat saya mulai membuka warung tersebut saya pinjam modal ke saudara istri saya dan pergunakan kartu kredit untuk belanja (katanya sih..dibayar pada ada tagihan, jadi nggak ada bunga) tapi ternyata nggak ketutup. Dan ini juga merupakan kecerobohan saya dalam penggunaan kartu kredit (punyak 4). dan saat ini sudah mempunyai utang Rp. 40 juta
begini pak, saya ingin melunasi utang saya dengan meminjam ke Bank/Koperasi dengan dasar pemikiran bahwa utang saya cuma 1 pintu, jadi pinjam sekitar 40 juta dengan jangka waktu 3 tahun sehingga cicilan perbulannya bisa lebih sedikit dari pada harus membayar cicilan dari mana-mana tersebut sekaligus dan rencananya akan langsung melunasi hutang-hutang tersebut.
Bagaimana menurut Bapak, apakah ini efektif atau apakah ada saran untuk dapat melunasi hutang-hutang tersebut.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
12. partisimon Says:
April 13th, 2008 at 4:08 pm

Sebenarnya, jumlah income bapak perbulan sekitar 4.000.000/ bulan lumayan besar, apalagi jika ditambah jualan barang kelontongan dirumah dengan omzet minimal 600.000 perhari, saya perkirakan margin barang kelontongan rata2 sekitar 10%, jadi ada untung kotor sekitar 60.000 / hari. Kalau sebulan, sekitar 1,8 juta untung kotor dari Toko kelontong ini, katakan biaya operasionalnya sekitar 300.000 (asumsi karena tidak menyewa), jadi total keuntungan bersih sekitar 1.500.000,- wah ini sangat bagus …..

Jadi total income anda perbulan adalah:
——————————————————–
Gaji anda = 4.000.000,-
Income warung = 1.500.000,-

Total = 5.500.000,-

wah ini suatu jumlah yang lumayan saat ini pak, apalagi kalau mengingat banyak orang lain harus antri membeli 2 liter minyak tanah.:)

Cuma kalau berhubung liabilitas bapak yang lumayan besar “dalam waktu bersamaan”, sehingga tiap bulan malah tekorrr…

Pak Taufiq, dalam situasi seperti ini saya justru tidak menyarankan anda “menambah Utang” terlebih dahulu, karena ini justru berbahaya bagi finansial anda. Langkah menambah utang ini seperti “melemparkan masalah kemasa depan” dan seakan anda dan keluarga tidak mau saat ini “bersusah-susah” karena menanggung kesulitan. Biasanya, jika menambah utang, dimasa depan masalah fianansial ini semakin membesar karena adanya faktor “bunga”, dan yang perlu dingat dan disadari oleh anda dan istri, jangan sampai masalah finansial ini mengganggu keharmonisan keluarga, apalagi merembet ke anak.

Tetapi kalau memang tidak ada solusi terbaik, mungkin meminjam uang ke Bank atau koperasi merupakan solusi terbaik. Asalkan persyaratan lengkap dan ada agunan. Kalau bapak punya mobil, mungkin BPKB-nya bisa sebagai agunan, jadi mobilnya masih bisa dipakai untuk operasional sehari-hari. Tapi kalau pinjam ke pegadaian gak bisa, soalnya biasanya jaminannya ditahan pihak pegadaian.

Kalau tidak ada mobil, mungkin agunan rumah berupa sertifikat rumah. Cuma memang dalam proses persetujuannya, kadang mudah kadang susah. Tetapi kalau pihak bank melihat slip gaji bapak, saya rasa merupakan pertimbangan plus untuk lolosnya pinjaman, apalagi ada agunan rumah atau tanah yang representatif.

Oh ya, saya pernah mendengar ada kartu kredit yang menawarkan fasilitas pindah kartu dari banyak kartu kredit ke satu kartu kredit saja. Kalau gak salah ini ditujukan untuk nasabah kartu kredit yang terjebak oleh banyaknya tagihan dalam waktu bersamaan. Coba tanyakan kepada ke -4 kartu kredit yang bapak pakai, apakah ada dianatara mereka yang menawarkan fasilitas semacam ini dan apakah bisa semua tagihan ditujukan ke satu kartu kredit saja. kalau tidak salah dengar, dalam proses pemindahan tagihan ini ada sedikit biaya.

Kalau bisa, ini sangat menguntungkan, karena tagihan cuman ” 1 pintu” dan cicilan jadi tidak memberatkan, walaupun waktu pembayaran jadi lebih lama. Coba dech bapak tanyakan ke rekan-rekan bapak, siapa tau ada yang pernah punya pengalaman atau rekomendasi.

Ini sedikit cerita:

Teman saya, owner : tanah-abang.net dulunya juga punya beberapa kartu kredit, tetapi sekarang disisakan 1 , yang Gold dari Citybank, karena katanya bikin liabilitas semakin besar.

Oh ya, coba catat sektor-sektor pengeluaran bapak saat ini, kira-kira mana yang harus dikurangi. Yang, sedikit ‘menderita’ lah gitu pak ….sampai utang kelar. Selama proses pelunasan utang, jangan dulu membeli barang-barang yang membuat uang mengalir seperti air dari kran. Misalnya membeli produk-produk elektronik, sofa, dll. kalau ada barang yang rusak, usahakan diservice saja. Semuanya ini dilakukan demi pengurangan liabilitas.

Yang jelas bisnis kelontongan harus tetap maju jangan sampai mundur. Saya lihat, keputusan membuka warung kelontong ini merupakan keputusan yang sangat jitu. Walau saat-saat awal terasa berat, tapi ini sebenarnya merupakan ases bapak yang sangat berharga, terutama untuk jangka panjang. Sekalian untuk jaga-jaga kalau sumber income utama macet.

Untuk tempat berbelanja barang, belanja barang di agen harus bawel dan mencari produk dengan harga termurah, kalau lagi diskon di carrefour, jangan segan untuk borong, lebih banyak stok barang yang laris manis. Harus benar2 hati-hati dalam pengelolaan toko kelontong, cermat dan teliti dalam pengeluaran uang. kalau bisa berfikirlah sebanyak 10 x kalau urusannya mau ngeluarin duit dari kantong …..

Setelah kelar nantinya dengan cicilan kartu kreditnya, kalau bisa bapak menginvestasikan 30% dari gaji bapak untuk investasi, misalnya membeli emas atau investasikan di toko kelontong (menambah barang, memperbesar space warung dll). Saya tidak menganjurkan bapak menyimpan uang di bank / deposito, karena bunga yang kita dapat per tahun lebih kecil dari tingkat inflasi. Artinya uang kita tergerus oleh inflasi. Banyangkan aja, beberapa bulan lalu, harga minyak tanah sekitar 3.000 liter, kok sekarang jadi 7.000/ liter? kenaikan BMM ini menyebabkan harga-harga barga barnag lain ikut naik. Belum lagi kenaikan harga barang yang disebabkan oleh faktor alam seperti kenaikan gandum–> bahan baku tepung terigu, kedelai dll.

Jadi kenaikan-kenaikan harga ini menyebabkan uang yang kita simpan di bank atau uang “nganggur” nilainya menjadi kecil. Sebagai contoh: Jika tahun lalu, dengan uang 1 juta bisa membeli 2.000 nasi bungkus, sekarang mungkin uang senilai 1 juta hanya bisa membeli 700 nasi bungkus. Itu berarti nilai uang kita telah berkurang. Tepat sekali himbauan pemerintah RRC yang mengimbau warganya jangan menabung atau menyimpan uang, tapi harus bisa memutar uang tersebut. Kalau saya pikir2 lagi, ternyata kebijakan Pemerintah RRC itu memang sangat bagus, jadi rakyatnya tidak kehilangan nilai kekayaannya, karena uangnya tidak disimpan, tetapi disuruh “bekerja”

Wah, kommen saya jadi kepanjangan nich …kalau ada rekan netter yang mau menambahkan, atau mengoreksi, monggo bangat, sharing infonya disini, dan siapa tau ada rekan pebisis lain yang bisa bantu permasalahan pak Taufiq ini.

salam jabat erat

partisimon dot com
13. Harry Wartomo Says:
April 14th, 2008 at 4:55 pm

saya dapat info dari sebuah milis ttg pinjaman, isi nya saya copy disini :

Dear Rekan-rekan sekalian,

Pemerintah saat ini menyediakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR)
yang namun hanya didistribusikan via Bank Mandiri & BRI saja. Kredit
ini sangat menarik, dengan bunga 16%/tahun efektif dan Bebas Biaya
Provisi dan Administrasi.

Ada beberapa hal yang mungkin ingin kita dengar semua.

1. Nilai Agunan cukup hanya 30% dari pagu kredit yang diminta. Jadi
kalau anda mengajukan kredit Rp. 100 juta cukup menyediakan agunan
sebesar Rp. 35 juta. Bahkan BPKB Mobil juga bisa diagunkan.

2. Untuk yang belum punya Badan Usaha cukup membawa surat keterangan Usaha dari Kantor Kelurahan Setempat.

3. Untuk membantu anda, saya sarankan anda membawa laporan mutasi
usaha anda dalam bentuk giro atau rekening bank lainnya, sehingga
laporan keuangan anda bisa dianggap valid dan anda sebelumnya tidak
bermasalah dengan kredit (CC ataupun KPR) dan tidak termasuk Daftar
Hitam BI.

Untuk Informasi lebih lanjut hubungi saja Credit Officer BRI atau Bank
Mandiri setempat.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Member TDA sekalian.
Maaf apabila saya tahu info ini agak telat, karena saya baru tahu
fasilitas ini bulan kemarin dan baru mengajukan aplikasi.

Regards,
Yugo
http://www.sentrasolusi.co.id
14. Muhammad Taufiq Says:
April 15th, 2008 at 4:27 am

Pak Partisimon, terima kasih banyak atas masukannya yang sangat berharga, dan untuk netter yang lain juga mohon pencerahannya, kalau bisa sih..ada nggak yang bisa memberikan pinjaman untuk melunasi utang-utang tersebut???, sorry…bercanda serius, juga terima kasih kepada pak Harry Wartomo atas infonya.

Regards,

Taufiq
15. Muhammad Taufiq Says:
April 15th, 2008 at 6:31 am

Terima kasih atas saran dan masukannya yang sangat berharga, mungkin para netter yang lain bisa memberikan pencerahan keluar dari masalah saya ini, juga terima kasihkepada mas harry wartomo atas informasinya

Best Regards

Taufiq
16. benedictus Says:
April 24th, 2008 at 5:23 pm

apakah untuk mendapatkan pinjaman dari bank itu kita harus memiliki usaha terlebih dahulu ??
kalau misalnya pinjaman tersebut digunakan untuk mendirikan usaha waralaba, apakah juga sulit memperolehnya??
terima kasih
17. andre Says:
April 25th, 2008 at 10:16 pm

@ benedictus. Biasanya memang harus memiliki usaha terlebih dahulu, biasanya minimal 1 tahun, tapi saya dengar saat ini BRI bisa menerima jika usaha udah berjalan 6 bulan. Dan yang jelas pihak Bank harus yakin bahwa kita memang kredibel alias bisa mengembalikan dana tersebut.

Kalau belum ada usaha, biasanya sulit, kecuali jika kita karyawan dengan gaji lumayan, bisa mengajukan KTA.
18. vina Says:
May 11th, 2008 at 2:49 pm

pak..,saya mahasiswi semester akhir yang lagi belajar berwirausaha photo digital printing…alhamdulillah udah berjalan hampir satu tahun. saat ini saya butuh pinjaman modal untuk perkembangan usaha skitar 20 juta…,usaha semakin ramai semakin nyita dana untuk belanja materialnya dan juga banyak orderan, lokasi usaha juga mau pindah mencari tempat yang lebih luas lagi…saat ini saya terpaksa mau kredit untuk pinjam modal perluasan usaha..sayangnya saya masih bingung karena saya ga terlalu ngerti dengan urusan perkreditan.saya masih kuliah belum punya slip gaji, apalagi agunan..,selama membuka usaha saya ngontrak toko..,tanpa ada surat izin, seperti SIUP dll, saya juga selama membuka usaha saya tidak menyimpan uang di bank..,tapi dicelengan..maklum pak awalnya saya ga mau ribet berurusan sama bank walau urusannya buat nabung…jadi uang yang ada muter untuk modal lagi..untuk mencari dana dari keluarga ga mungkin, maklum orang tua saya tidak bekerja, dan punya banyak anak.makanya saya belajar mandiri berwirausa.gimana yah pak saya bisa mendapatkan modal usaha dengan latar belakang saya yg masih pelajar…
makasih pak..
19. MuhamadAS Says:
May 12th, 2008 at 11:48 am

Salam hormat,

Email : muhamadagus[at]yahoo[dot]com

Apabila ada pengusaha UMKM yang kesulitan mendapatkan pembiayaan dari Bank, semoga saya dapat membantunya, silakan kirim email ke alamat di atas. terima kasih.
20. wirang Says:
May 19th, 2008 at 10:52 pm

bisakah di berikan contoh proposal pengajuan kredit ke bank?? saya mau memulai kredit dgn bank, tp masih bingung dan belum tau. saya mohon bapak mau memberikan contohnya, mengingat saya sangat membutuhkanya dalam waktu dekat ini pak. terimakasih

salam sukses
21. Suwaris Says:
May 22nd, 2008 at 6:54 am

bisakah di berikan contoh proposal pengajuan kredit ke bank BRI saya mau memulai kredit dgn bank, tp masih bingung dan belum tau. saya mohon bapak mau memberikan contohnya, mengingat saya sangat membutuhkanya dalam waktu dekat ini pak. terimakasih

salam sukses
22. mPri Says:
May 26th, 2008 at 8:03 am

Thanks, artikelnya sangat mencerahkan. Jadi untuk memulai usaha kayaknya harus dengan modal sendiri dulu yah, sulit untuk meminjam ke bank.
23. soho Says:
June 6th, 2008 at 10:00 am

salam kenal..tuk semua. DARI SAMARINDA NIH..
maaf numpang sharing…
untuk informasi pinjaman kUR bri saya 1 bulan lalu baru pencairan pinjaman
KUR plafond 50 jt, jaminan cum bpkb motor, awalnya sih..diminta 30 % dari pinjaman cuma nggak tau beberapa hari seb pencairan kt mereka cukup bpkb motor. alhamdulillah…!analisa sy sih..1. usaha saya rumah makan saya jalan udah 6 bln + jasa konsultan + slip gaji istri + mungkin sikap saya apa adanya .(disurvey tempat usaha), + surat ket lurah
24. iwana Says:
July 4th, 2008 at 4:47 am

assalamu’alaikum,saya telah mendirikan usaha penggilingan tepung tapioka 1 tahun berjalan. modal awal cukup besar dari mulai asset sampai bahan baku produksi. namun dalam perputaran usahanya kami mengalami kemandegan dalam income. karena produksi kami tidak dapat dibayarkan tunai oleh pembeli, padahal untuk pembelian bahan baku harus seimbang dg penjualan barang produksinya. mohon solusinya, terimakasih
25. maryana Says:
July 5th, 2008 at 6:28 am

as”….
gini pak?? saya ini anak muada ..terus terang saya sekarang lagi nganggur… tapi gak ngangur-ngangur amat cih.. sekarang saya jaga wartel komputer di guru saya,,,and masalahnya,, pendapatan saya dari jaga warkom ini kurang coba bayangkan rata-rata saya dalam satu bulan hanya dapat gaji 200 ribu,…
sebenernya sekarang ni saya punya rencana untuk membikin sebuah usaha di bidang pengolahan tepung tapioka,,,kebetulan ayah saya dah buka sekitar 10 tahunan ,.. tapi yang saya lihat tidak ada perkembangan …dari dulu tetep seperti itu.. dan sekarang Kaka saya juga coba usaha seperti itu tai.. ya..kurang memuaskan..karena mungkin modal yang kurang..dan tiap kali pinjam uang ayah tu selalu rugi..!maaaf mmmm mohon solusinya bagai mana :
1. langkah awl yang harus saya lakukan untuk membangun usaha tersebut.
2. cara mendapatkan modal yang cukup untuk membangun usaha tersebut
3. setelah langkah awal terus apa lagi yang mesti saya lakukan.?…
26. maryana Says:
July 5th, 2008 at 6:30 am

mafff.. pak saya mengharapkan solusinya…. terimakasih
27. Fahrizal AM.d Says:
July 16th, 2008 at 6:39 am

SAYA iNGIN MEMBUKA USAHA DI BIDANG TAMBAK PERIKANAN TOLONG BANTUAN DAN PERSYARATAN UNTUK PINJAMAN MODAL
28. ASRIZAL,ST Says:
July 18th, 2008 at 1:25 pm

tolong kirim kan contoh proposal tampak agunan dari bank dan koperasi

TTD

Asrizal, ST
29. oyok Says:
July 18th, 2008 at 4:25 pm

As,…
Saya usaha grosir voucher wilayah tj. priok.
saat ini saya sudah menjalankan roda bisnis saya sekitar 1.5 tahun, dengan modal 152.000.000 dengan keuntungan kotor turun naik antara 14.000.000 s/d 20.000.000 per bulan.
dan sekarang dengan semakin berkembangnya usaha saya dengan banyak penambahan customer/pelanggan saya maka saya kewalahan akan persediaan stok saya yang selalu kurang.
bagaimana caranya saya mendapatkan tambahan modal. mohon pencerahan… terima kasih.
30. U Anggana S Says:
August 9th, 2008 at 5:22 am

ass,
saya mahasiswa UNPAS sedang melakukan KKM dan dalam program saya meriset UKM di daerah Panyocokan yang sebagian besar usaha pandai Besi sperti golok, Cangkul dsb, saya ingin melakukan penyuluhan kepada para pengrajin disana agar ushanya lebih maju. oleh karena itu saya minta bantuannya kepada bapak untuk memberikan solusi bagaimana untuk memajukan ukm disana, terimakasih sebelumnya,
wss,
31. syaripuddin Says:
August 18th, 2008 at 1:16 pm

bagaimana contoh proposal pengajuan pinjaman kredit untuk modal operasional ? Terimakasih atas jawabannya.
32. Deden Says:
August 26th, 2008 at 4:45 am

Saya mau tanya mengenai salah satu dokumen yg diperlukan untuk kredit yaitu kwitansi kosong yg ditandatangani, sebenarnya untuk apakah kwitansi, saya kurang jelas krn diatas bapak hanya menyebutkan utk faktur dan bpkb
33. ananta Says:
August 31st, 2008 at 5:46 pm

salut yang sangat buat bapak,

kalo boleh saya minta tolong dikirimi contoh proposal permohonan pinjaman modal usaha ke bank. saya sangat tertarik mengikuti saran bapak. usaha saya saat ini sedang bagus-bagusnya dan saya sangat ingin mengembangkannya ke skop yang lebih besar karena secara teori, teknis pelaksanaannya sudah sangat saya kuasai. terima kasih sebelumnya buat bapak dan moga2 suses selalu.
34. nia Says:
September 9th, 2008 at 6:53 am

Maaf Pa, mau tanya apa aja pokok2 isi surat referensi buat peminjam? Trima kasih banyak :)
35. Ahmad ali Says:
September 19th, 2008 at 4:03 pm

Assalamu alaikum,

salam kenal tuk semua Netter dimanapun berada.
Kebetulan usaha saya Boutique dan Saranan Pesta.
Saya sudah terlalu sering ngajukan Pinjaman ke Bank,Tapi jawaban yang saya terima selalu syarat2nya kurang lengkap.
Sampai akhirnya saya ikut koperasi.
Awalnya sih saya kurang percaya dengan visi dan misi koperasi.
Karna yang kita tahu koperasi kebanyakan hanya kedok doang untuk menerima saluran dana dari pemerintah.

Tapi Alhamdulillah, sekarang saya sudah merasakan manfaatnya.walau diawal harus susah2 ikut pendidikan selama 3 hari Full.

Sebelum 3bulan keanggotaan kita tidak berhak untuk mendapatkan pinjaman. mau tidak mau dengan sabar saya menunggu. selama tiga bulan saya tidak mau menabung dibank lagi, saya simpan di koperasi saya.

Sampai waktu bulan ke empat saya baru sadar saya ada koperasi. saya coba mengajukan pinjaman. langsung disetujui dengan proses yang sama sekali tidak berbelit.Waktu itu saldo rekening saya sekitar 3jutaan.
Alhamdulillah saya ajukan 7 juta langsung disetujui. dalam jangka 8 bulan saya bisa melunasi pinjaman saya tersebut.dan saya langsung mengajukan pinjaman tahap kedua sebesar 20 jt.
Berkat pinjaman tersebut saya tetap eksis sampai saat ini.

Untuk Saudara2ku yang kesusahan mendapatkan modal pinjaman. ga ada salahnya mencari koperasi karna Bank dinegara kita masih sarat dengan KKN.Belum apa2 salesnya sudah minta komisi 5%.
Saya Pernah Tinggal Dinegara tetangga. Dimana Bank2 pemerintahnya sangat2 pro aktif memberi dan mencari kekampung2 UKM yang bisa membuka lapangan pekerjaan akan ditawarkan Modal uisaha tanpa syarat yang aneh2.
Bagaimana mau maju kalau yang dikasih pinjaman harus punya siup,npwp,sertifikat jaminan,dll. padahal untuk mengurus semuanya itu butuh biaya besar dan menghabiskan energi.

Terimakasih
wassalam
36. Odan Says:
October 7th, 2008 at 1:12 am

Sya punya usaha Kredit HandPhone dan pembiayaan proyek proyek kecil.Dana yang saya miliki terbatas buanget sekitar Rp 500.000.000,-.Banyak para pemborong proyek proyek yang minta dibiayai oleh saya karena syarat ringan dan saya tidak mentargetkan berapa mereka harus memberi saya.Bisa tidak saya meminjam dana dibank dan saya kerja perorangan yang tidak mempunyai badan usaha.Mohon sarannya agar saya dapat meningkatkan omzet saya.Apakah saya harus meminjam keBank atau cari Relasi.
37. nur halimah Says:
October 14th, 2008 at 11:49 am

bagaimana contoh proposal pengajuan pinjaman keridit untuk modal oprasional?
terimakasih.
38. bud Says:
October 22nd, 2008 at 3:22 am

Salam kenal,
Rekan-rekan tolong kirim ke email saya, contoh isi dari profosal pengajuan pinjaman via bank berikut syarat2nya
Terimakasih.
39. hery Says:
December 18th, 2008 at 12:44 pm

saya tinggal di bekasi……saya pengen pinjem dana ke bank……..tapi saya tidak punya persyaratan yang diharuskan bank, gimana nie….
40. sjams Says:
January 10th, 2009 at 2:52 am

Dear Pak

Saya perantau yang tinggal di rumah dinas, saya ingin mengambil franchise yang nilainya berkisar 80jt, mohon info kiat mendapatkan kucuran dana tersebut lewat bank.

best reards
sjams
41. rolly Says:
January 13th, 2009 at 11:58 am

saya salah satu mahasiswa di bandung, yang merantau di kota kecil, saya tinggal dikoskosan. saya sangat senang dengan adanya forum seperti ini. yang jadi permasalahan saya adalah uang kiriman saya sudah mulai berkurang oleh karena itu saya pengen sekali tambahan uang dengan berbisnis, untuk tambahan uang saku, dan untuk jangka panjang, karena saya kurang tertarik menjadi karyawan. Saya pengen jadi pengusaha. yang jadi pertanyaan saya, gimana langkah awal membuka bisnis?dan saya bingung di langkah awalnya….harus bagaimana?mohon solusinya. thanks .
42. Afit Says:
February 18th, 2009 at 1:54 am

saya seorang account officer salah satu bank di daerah jambi. bagi para pembaca yang membutuhkan dana untuk pengembangan usaha dapat menghubungi saya di email afit_gha@yahoo.co.id semoga usaha anda dapat lebih maju dan berkembang. thaks.
43. herman Says:
February 24th, 2009 at 11:54 am

sya butuh modal untuk ukm . dimana saya dapat bertemu dan teleponnya.bls ke email saya
44. ipoeng Says:
March 9th, 2009 at 6:44 pm

salam,
saya perlu untuk mendirikan klinik penyembuhan hiv aids di jatim,bisakah mambantu dalam solusi pengadaan dana ini.

ipoeng
mobile 081334673391
45. bambang,bambang Says:
March 10th, 2009 at 12:52 pm

bener pak tuh apa yang ditulis bapak..kukm harus publikasi..soalnya saya sebagai acc officer disebuah bank swasta juga susah dapet calon nasabah…….mungkin pak klo ada pembaca yang mempunyai usaha yang mmbutuhkan kredit untuk modal kerja harap memnubungi no telp saya.di 022-92153672
46. Zue Says:
April 21st, 2009 at 10:40 am

salam..
saya mau minta pertolongan teman saya mempunyai penyakit yang kronik.. dia sakit tumor yg berdekatan dgn otak.. sepatutnya dia operation hri ini tuesday 21 APRIL 2009 jam 5pm.. tp operation t’paksa di batal kan bcoz wang tidak mencukupi.. hanya tinggal lg 4 juta.. saya gak sanggup lihat keadaan dia.. saya mohon kalau ada sesiapa yg bisa bantu harap banget memberi kan bantuan.. kerana wang tidak akan di bawa ke kuburan.. allah hanya hisab akan perilakuan dan ibadat kita.. muga sesiapa yg bisa bantu akan allah lindungi.. kalau ada sesiapa bisa bantu sy sila hubungin no ini +622185718501010 ini nombor ibu dia.. dan sy dari malaysia +6016-6858727..
47. august Says:
May 12th, 2009 at 1:03 am

Saya sudah bergerak dibidang retail handphone baru dan second selama 3tahun. Skrg saya berpikir ingin mencoba bergerak dibidang advertising, karena saya pikir saya masih muda dan ingin menjadi lebih baik. Yg ingin saya tanyakan apabila saya sudah mendapatkan surat kontrak kerja apa bisa surat tersebut dijadikan agunan untuk pinjaman ke bank. Dan umumnya berapa persen dana yg akan dikucurkan bank terhitung dari nilai kontrak kerja? Thanks pak. Semoga jiwa2 enterprenuer indonesia semakin maju dan berjaya
48. taha Says:
May 20th, 2009 at 4:51 pm

pak, saya mau nanya bagai mana caranya pinjam uang untuk beli rumah dengan cicilan/bunga ringan,
kalau bisa di email ke saya terimakasi.
49. hendra Says:
June 5th, 2009 at 3:43 pm

Iklan penawaran kredit mikro simpan pinjam:
bagi anda yang sudah punya usaha tetapi butuh tambahan biaya 150JT – 500JT untuk mengembangkan usaha dan lain-lain, mungkin saya bisa bantu….
daerah usahanya di ciledug, bintaro, cipulir, pondok aren, ciputat, jombang, tanah kusir, kreo.
HUB :01859828352 / 021-92594632 (HENDRA)
50. elvis moreno Says:
June 6th, 2009 at 3:17 am

bapak/ibu.. saya muau mengajukan pinjaman kredit di bank dgn jaminan sertefikat rumah, tolong kifim draft proposal pengajuan kriditnya dong ke email saya, trima kasih.
51. sabil Says:
August 23rd, 2009 at 5:14 am

saya Sabil dari Account Officer BRI kcp asidiqiyah kedoya jakarta barat.
Iklan penawaran kredit modal kerja atau usaha / untuk investasi:
bagi anda yang sudah punya usaha dan berjalan >2th tetapi butuh tambahan biaya 100JT – 5 M untuk mengembangkan usaha dan lain-lain, saya bisa bantu.
daerah usahanya jabotabek.
HUB :085710282710 / 021-97283000 (SABIL)
52. Yanta Says:
August 25th, 2009 at 4:04 am

Salam Hormat,
Pak, saat ini saya mohon saran yang berhubungan usaha saya.
Gini pak, saya sebagai karyawan salah satu perusahaan di Jakarta dengan penghasilan kurang lebih 3,500,000/bulan, tetapi penghasilan tersebut cukup untuk biaya keluarga. Saya mempunyai usaha sampingan yaitu pembuatan sabuk berlogo sekolahan, tetapi usaha tersebut aktivitasnya hanya berjalan saat kalau ada pesanan saja, bisanya kalau mendekati tahun ajaran baru sekolahan jadi sekitar 3 bulan saja aktifitasnya. Sebenarnya saya ingin memfokuskan usaha saya ini dan ingin melepaskan sebagai karyawan, tetapi saya belum berani, mengingat penghasilan sampingan saya ini belum menentu, tetapi saya punya keinginan kuat untuk mengembangkan usaha ini sampai mempunyai tempat usaha untuk mengembangkan usaha ini kususnya di Jakarta dan saya belum berani pinjam utang maekipun saya ada jaminan berupa sertifikat rumah saya sendiri di Jawa. Untuk itu saya minta saran mengenai masalah saya ini dari Bapak, dan tak lupa saya mengucapkan terima kasih sebelumnya

salam
Yanta
53. Arief Says:
October 12th, 2009 at 6:28 am

Wah ketemu juga blog ahli yang bersedia berbagi ilmu. Pak saya sedang membangun sendiri usaha desain dan ilustrasi. Karena baru memulai saya berencana membuka kerjasama dengan publisher atau produsen kaos yang memerlukan gambar2 ilustrasi. Selama ini saya mengerjakan desain ilustrasi dari LN dan saya ingin mendalami secara pro untuk dalam negeri. Mohon saran pengembangan usaha berbasis online ini. Terima kasih. 087885133773

Arief
54. Untung Says:
October 27th, 2009 at 7:58 am

Saya baru buka warung kelontong dengan omset masih kecil (250rb-300rb/hr),sblmnya kerja di perush. Stlh evaluasi, usaha butuh tambahan modal buat nambah jualan & lmr pendingin. Masalahnya sy tdk punya apa2, tempat aja msh kontrak(Jabar). Sy hanya punya sertifikat tanah & rumah atas nama ortu(yg sdh meninggal semua)lokasi di jawa. Waktu sy ajukan kredit ke BPR diminta baliknama srtfkt tsb meski sy anak tunggal. Apakah biaya baliknama srtfkt tnh/rmh itu mahal? Ada yg punya solusi lain? Kalo punya email sy(cahbuagustenan@yahoo.co.id), please
55. YOYOK Says:
December 5th, 2009 at 3:46 am

siang pak, cukup menarik membaca Artikel Bapak, saya jadi memiliki keberanain untuk memulai Usaha saya karena sudah tau Caranya. tapi Masalahnya, Saya baru mau memulai Usaha tersebut & yang saya yakini akan sangat bagus perkembangannya. saya tidak memiliki Modal Untuk mengawalinya, adakah “SOLUSI” untuk saya??? Terimakasih
56. Ferdy Says: Says:
February 12th, 2010 at 3:43 pm

Salam Kenal….saya ferdy…di Bandung pak…. saya mau cari informasi tentang kerjasama dengan pihak per Bank kan, di bidang ke agenan Kartu Kredit…atau lebih tepatnya Menjadi agend/ Vendor.
saya mempunyai legalitas perusahaan yg jelas dan lengkap dan kantor pun Alhamdulillah milik sendiri. cuma saya bingungnya….permohonan / proposal ini di arahkan nya ke Divisi apa, dan siapa. Mhn Info nya ya pak….? Tq’s.
57. ade imanudin Says:
April 15th, 2010 at 2:17 pm

salam kenal,, sy ade dr mandalawangi pandeglang.. sy sdh berjalan 5 thn, di bidang ke agenan, pulsa, sembako, airmnm isi ulang,warnet,dan poto copy. .. alhamdulillah sekarang udh punya 2 tempat.. namun sy ingin sekali mendonkrak penghasilan dengan menjadi distributor kertas copy… untuk itu sy mhn bantuannya tuk dpt tambahan modal kerja dr pihak bank / perorangan.. mksh sblumnya…
58. agus seetiawan Says:
May 3rd, 2010 at 6:07 pm

Sampai dgn 500,000,000,- kalau ada jaminan BPKB mobil/truk,hari ini telpon besok cair,sy janjikan secara pasti.0813-85000072/ 32300071/ 32300072(Terima mediator)
59. Agus Priyono Says:
May 22nd, 2010 at 4:08 am

Salam Sejahtera buat semua.
Saya termasuk awam di bidang pinjam meminjam perbangkan. Sekarang ini saya bekerja di sebuah Perusahaan swasta yg bergerak di bidang Electronik sedangkan Istri saya bekerja di sebuat pabrik Accecories kecantikan (export). untuk menambah penghasilan saya ada sedikit usaha yang sifatnya buy by request ( belanja sesuai permintaan). Kenapa saya ambil langkah itu. pertama saya tidak mau ada stock barang dirumah saya, kedua resiko barang tidak laku sangat minim. O iya produk yang saya geluti adalah kosmetik, sandang dan peralatan rumah tangga.
Tapi akir-akir ini saya mulai bergerak untuk keluar dari rumah dan menawarkan produk tersebut ke toko-toko pengecer istilah gampangya saya mulai kanvas. Sistem yang saya pakai untuk kanvas adalah cash. Itu bisa berjalan lumayan lama, tapi pada dasarnya toko-toko itu tidak mau membeli dengan harga cash/kontan. Banyak toko yang tidak saya kasih barang karena mereka mau sistem pembayaranya tempo satu bulan. Yang jadi masalah saya gimana caranya agar saya tetap bisa menservice custumer2 saya yang minta tempo itu, sedangkan keuangan saya terbatas.
Tolong yang bisa memberi saran untuk mendapatkan modal kepada saya. Saya sangat berterima kasih sekali.
Semoga sedikit coretan saya ini bisa berkenan di hati Saudara-saudara semua dan memberikan saran via email : perkasa808@yahoo.com
telp : 0857 8282 9278
Terima kasih

CARA KONVENSIONAL CARI MODAL USAHA
Nah ada juga cara-cara konvensional yang digunakan untuk mendapatkan Pinjaman Dana untuk modal bisnis pertama anda. Syaratnya anda harus sudah memiliki model bisnis atau yang jelas, agar waktu pinjaman yang ditentukan bisa ditepati. Cara tersebut diantarnya adalah :

1. Menjual barang bekas, apapun yang bekas dan tidak terpakai mendingan jual saja, dari pada hanya membuat rumah adan sempit saja, mendingan di jual saja sebagai modal usaha, terkadang kita terlalu khawatir ‘jangan-jangan barang ini nanti kepakai’, tapi akhirnya memang tidak pernah terpakai, makanya dari pada hanya menjadi barang bekas di rumah mendingan menjadi modal bisnis anda.

2. Kerja sama dengan teman, cari teman yang kira-kira punya modal tetapi masih bingung akan di kemana kan modalnya. Nah ajak mereka berkoalisi, syaratnya anda harus sudah memiliki model bisnis yang jelas, agar nantinya anda percaya diri dalam urusan ini.

3. Pinjam ke Bank, sepertinya saat ini sudah banyak bank-bank baik BUMN maupun swasta yang bersedia memberikan pinjaman untuk rakyat. Nah kenapa tidak menggunakan pinjaman bank untuk kebutuhan modal bisnis Usaha Kecil anda.

4. Pinjaman dari kelurahan. Biasanya di keluarahan-keluarahan sering ditempel info-info pijaman untuk jenis usaha skala kecil dan menengah. Coba manfaatkan informasi tersebut untuk keperluan bisnis anda.

5. Pinjaman koperasi. Jika anda adalah anggota dari suatu koperasi masyarakat, kenapa tidak menggunakan hak anda saja sebagai anggota koperasi untuk melakukan pinjaman sebagai modal usaha unutuk Bisnis Mudah anda.

6. Pinjam ke teman, misalnya anda membutuhkan modal usaha sebesar 2 juta rupiah. Maka tugas anda adalah mengumpulkan daftar nama teman sebanyak 100 orang, kemudian buat surat pinjaman sebesar 20 ribu rupiah, foto kopi sebnyak 100 lembar, setelah itu baru anda berikan ke 100 teman anda tersebut. Rasanya teman anda tidak akan keberatan jika anda meminjam uang sebesar 20 ribu, dibandingkan jika anda meminjam nya langsung sekaligus sebesar 2 juta rupia



Tips Cara Mendapatkan Pinjaman Modal Dari Bank''

Dalam memulai berbisnis maupun mengembangkan bisnis. tentunya kita membutuhkan modal yang tidak sedikit. salah satu sumber modal yang dapat kita pakai adalah meminjam di bank, untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank tidak semudah seperti kelihatannya. berikut ini tips untuk mendapat pinjaman modal dari Bank.

1. Berkonsisten untuk menjadi orang baik
2. Berkenalan dengan banyak orang-orang bank
3. Memperkenalkan bisnis atau usaha yang anda jalani
4. Menjaga Hubungan dengan rekan-rekan yang terkait
5. Terus mengembangkan bisnis atau usaha yang sedang dijalani
6. Menabung Properti untuk pinjaman bank menggunakan agunan
7. Jaga transaksi bisnis anda dengan menggunakan perbankan
8. Mengajukan kredit ke banyak bank
9. Pergunakan dana pinjaman modal yang anda peroleh dengan hati hati.

APKLI: POSISI DAN POTENSI PEDAGANG KAKI LIMA DANA BERGULIR

APKLI













Gambar
Inkopsyah BMT Naikkan Modal Rp 15 M PDF Cetak E-mail
Oleh Humas LPDB
Selasa, 08 Maret 2011 16:00

Sefti Oktarianisa

JAKARTA — Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) Baitul Mal wat Tamwil (BMT) bakal meningkatkan modal hingga Rp 15 miliar. Per Desember 2010, lembaga ini mencatat modal sebesar Rp 8,6 miliar.

Menurut Ketua Umum Inkospyah, Abdullah Yazid, penambahan modal berasal dari simpanan pokok dan wajib anggota baru. "Penambahan lainnya didapat dari simpanan penyertaan anggota, seperti sejumlah BMT besar," ujarnya kepada Republika, Jumat (4/3).

Selain itu, dalam waktu dekat Inkopsyah juga menjajaki tambahan dana dari Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB). Pada 2010, LPDB telah memberi bantuan Rp 20 miliar.

"Kita berharap bisa diberi semester satu atau dua ini. Ini akan kita salurkan ke anggota yang sebelumnya tak menerima dana LPDB," jelasnya.

Ia juga mengatakan pihaknya bakal memfasilitasi penyaluran dana langsung BMT ke LPDB. Untuk pembiayaan Rp 1 miliar ke bawah, BMT bisa meminjam dari Inkopsyah, sedangkan di atas Rp 1 miliar akan langsung ke LPDB.

Sejumlah perbankan syariah pun akan menambah sumber dana Inkopsyah. Abdullah mengaku dua bank umum syariah (BUS) dan satu unit usaha syariah (UUS) bakal memberi dana Rp 5 miliar.

Diakuinya, pendanaan memang menjadi kendala bagi Inkopsyah. "Kita butuh dana yang cukup dan murah, " ujarnya.

Tahun ini Inkopsyah bakal memacu pertumbuhan dengan mengeluarkan produk baru. Selain bermitra dengan perbankan, Inkopsyah bakal memberi pembiayaan jangka pendek pada sejumlah BMT. "Total pembiayaan meningkat 90 persen dengan NPF (non performing financing atau pembiayaan bermasalah) sangat kecil," katanya.

Selain itu, Inkopsyah juga bakal menerbitkan sukuk Rp 300-500 miliar. Kemungkinan besar, sukuk akan dikeluarkan dengan akad mudarabah (sewa). Penerbitan sukuk menggunakan aset sejumlah BMT. ed: firkah



Republika - 8 Maret 2011

Gambar
Pengumuman Hasil Evaluasi Prakualifikasi Pekerjaan Penerapan ISO 9001 LPDB-KUMKM
Selasa, 15 Maret 2011
< KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I.LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI... Selanjutnya... Gambar Pengumuman Hasil Evaluasi Prakualifikasi Pekerjaan Iklan Layanan Masyarakat Selasa, 15 Maret 2011 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I.LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN... Selanjutnya... Gambar Pengumuman Pelelangan Pengadan Barang/Jasa Tahun 2011 Senin, 21 Februari 2011 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN... Selanjutnya... Gambar Pengumuman Hasil Tes Kesehatan Pelamar Calon Pegawai LPDB-KUMKM Tahun 2011 Rabu, 26 Januari 2011 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN... Selanjutnya... Gambar Edaran Tentang Optimalisasi Penyaluran Dana Bergulir oleh LPDB-KUMKM Kamis, 20 Januari 2011 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN... Selanjutnya... Gambar Surat Edaran Tentang Pemberitahuan Mengenai Adanya Upaya Penyalahgunaan Nama LPDB-KUMKM Rabu, 22 September 2010 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN... Selanjutnya... Oleh Humas LPDB Senin, 14 Maret 2011 16:59 JAKARTA : Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menggandeng dinas koperasi tingkat provinsi untuk memastikan penyaluran dana bergulir tepat sasaran dalam pemanfaatan fasilitas likuiditas bagi usaha mikro kecil dan menengah tersebut. Dirut LPDB Kemas Danial mengatakan penyaluran dana bergulir merupakan fasilitas pembiayaan yang harus dipertangungjawabkan layaknya kredit perbankan. "Untuk itu seluruh dinas koperasi turut merekomendasikan penyaluran, membina, dan mengawasinya," ujarnya kemarin. (BISNIS/FS1) Munas APKLI Dihadiri Tujuh Pejabat Tinggi Jakarta, SENTANA MUSYAWARAH Nasional (Munas) ke-IV Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) yang berlangsung di Gedung Java Design Centre, Semarang, Jateng,Sabtu (12/3) sangat..sangat istimewa. Pasalnya, dalam Munas APKLI tersebut dihadiri oleh 7 pejabat tinggi negara dan sekaligus petinggi parpol yakni Menko Perekonomian RI, Hatta Rajasa (Kelua Umum PAN-membuka Munas-Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan (asal Partai Demokrat), Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Irman Gusman, Dua Wakil Ketua DPR-RI Priyo Budi Santoso (salah satu Ketua DPP-Partai Golkar) dan Taufik Kurniawan (Sekjen DPP-PAN). Gubernur Provinsi Jateng Bibit Waluyo (didukung PDIP)masing-ma-sing tampil memberi pengarahan--, walikota Semarang serta pejabat tinggi lainnya. Ketua Umum DPP-APKLI, Rahmat Rifai Abdullah dalam laporannyamengatakan. Munas APKLI ke-4 ini dihadiri 25 DPW dan 200 DPD Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia dalam sejarah munas. APKLI ini sangat istimewa karena dihadiri 7 pejabat tinggi negara dan memberi pengarahan. "Dengan kehadiran pejabat berpengaruh di negara ini, kanu berharap pedagang kaki lima (PKL) yang jumlahnya 20 juta orang di seluruh Indonesia ini bentuk pengakuan dan dukungan terhadap PKL yang selama ini tak diakui pemerintah. Sekarang kami berharap bukti ini didukung oleh pcmeritan bahwa sektor informal itu sebagai salah satu katup pengaman perekonomian nasional. Berikan kanu kepastian ruang berusaha dan jangankami digusur tanpa solusi." tegas Rahmat. Ia menambahkan, PKL tak pernah melakukan KKN (Kolusi,Korupsi dan Nepotisme) terhadap pejabat negara. Padalial PKL sudah terbukti banyak menampung lapangan kerja disaat pemerintah belum mampu menyediakan lapangan kerja baru bagi rakyat. Ketika tampil memberi pengarahan. Gubernur Provinsi Jateng Bibit Waluyo melontarkan "kckagetan-nya". "Ada apa ini Munas APKLI dihadiri banyak pejabat tinggi negara. Tapi saya berpikir positif saja dan Inilah bentuk pengakuan pemerintah terhadap PKL di seluruh Indonesia. PKL di Provinsi Jateng ditata baik, diberi tempat atau ruang lapi juga diharap patuh pada aturan." ujar Bibit. Ketua DPD-RI. Irman Gusman mengatakan, selama ini pemandangan di berbagai wilayah terjadi penggusuran terhadap PKL karena dianggap "mengotori" pemandangan. "Berbeda di sejumlah negara lain yang mampu menata.memberi ruang dan waktu bagi PKL. Misalnya di Zurich, Swiss yang pernah kita lihai jam 17.00 toko dan supermarket tutup, dan diberi waktu bagi PKL berdagang. Ada juga jalan besar diberi waktu berdagang dan supermarket tidak boleh 24 jam operasi." ujarnya. Giliran Wakil Ketua DPR-RI, Priyo Budi Santoso yang tampak "berapi-api" dengan pengarahan yang "lumayan panjang" mengatakan, berdasarkan data BPS 2007 ada sekitar 20 juta PKL di seluruh Indonesia atau sekitar 10% danjumlah penduduk Indonesia. "Jika PKL yang jumlahnya 20 juta orang itu membentuk partai politik (Parpol) bisa dan menyamai perolehan suara Golkar pada pemilu lalu. Ini sangat siginifikan, tetapi keberadaannya diabaikan, penghambat lalu digusur tanpa solusi. Padahal kegiatan usahanya itu penopang ekonomi keluarganya balikan sudah diakui sebagai berkontribusi pertumbuhan ekonomi nasional." ujarnya. BET Posisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan Ekonomi - Presentation Transcript 1. POSISI DAN POTENSI EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Oleh FRANSISCUS WELIRANG Disampaikan dalam rangka RAKERDA – 1 APKLI TANGERANG 31 Mei 2004 FW/BSFM/MEI/2004 1 2. LATAR BELAKANG • PERKEMBANGAN POPULASI USIA PRODUKTIF (20-55 Th)/Thn 2000=81,4 juta DAN TERSERAP SEBAGAI TENAGA KERJA DI SEKTOR UKM = 70,4 JUTA PEKERJA • KEMAMPUAN SEKTOR SWASTA DAN INDUSTRI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA FORMAL SANGAT RENDAH • POPULASI SEKTOR INFORMAL (UKM) YANG SANGAT BESAR ( pada Thn 2003) = 42,4 juta unit • PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG TERUS MENINGKAT DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA YANG TIDAK SEIMBANG MENCIPTAKAN PENGANGGURAN YANG BESAR DARI TAHUN KE TAHUN. • JUMLAH PENGANGGURAN BERPOTENSI MENIMBULKAN KERAWANAN SOSIAL DAN ‘MENJADI TIME-BOMB’ YANG BERBAHAYA. FW/BSFM/MEI/2004 2 3. DEFINISI PEDAGANG KAKI LIMA PERDA DKI JAKARTA NO : 5 TAHUN 1978 “ MEREKA YANG DALAM USAHANYA MEMPERGUNAKAN BAGIAN JALAN/TROTOAR DAN TEMPAT KEPENTINGAN UMUM YANG BUKAN DIPERUNTUKKAN TEMPAT USAHA, SERTA TEMPAT LAIN YANG BUKAN MILIKNYA ” FW/BSFM/MEI/2004 3 4. PEMETAAN POSISI, MASALAH, REPOSISI DAN PENGELOLAAN PKL DEFINISI PKL KEBERADAA IMPRESI PKL N PKL KONDISI PKL JENIS DAGANGAN PKL DENGAN PEMDA HUBUNGAN DGN. PKL PREMAN DGN. INDUSTRI DGN. MASYARAKAT PERT. EKONOMI NILAI TAMBAH POTENSI POSISI EKONOMI UNIT USAHA, T. KERJA, PRODUKTIVITAS STRUKTUR PKL POTENSI INVESTASI PERTUMBUHAN PKL INVESTASI POTENSI KATUP TNG. SOSIAL KERJA TUMBUH JIWA KEWIRAUSAHAAN PENDORONG LAJU PERT. REPOSISI EKONOMI KELOLA SECARA SERIUS, SISTEMATIS & PKL TERPADU PARADIGMA BARU COMM. BASED DEV. ADVOKASI HUKUM PENGELOLAA ADVOKASI TATA RUANG N PKL ADVOKASI EKONOMI BINA KEWIRAUSAHAAN FW/BSFM/MEI/2004 4 5. PERDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PKL PERDA NO: TENTANG 5/1978 PENGATURAN TEMPAT DAN USAHA PKL DI DKI JAKARTA 11/1988 KETERTIBAN UMUM DALAM WILAYAH DKI JAKARTA 3/2000 RETRIBUSI DAERAH 3/2001 BENTUK SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD PROPINSI DKI JAKARTA 8/2002 PERPASARAN SWASTA. SK GUBERNUR NO: TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PEMBINAAN SEKTOR 668/1993 INFORMAL/GOL. USAHA SKALA KECIL DI DKI JAKARTA. POLA PEMBINAAN SEKTOR INFORMAL/GOL. USAHA SKALA 433/1995 KECIL DI DKI JAKARTA. MEKANISME PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN USAHA KECIL 434/1995 PKL DI DKI JAKARTA. PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PEMANTAU PELAKSANA 1366/1997 PEMBINAAN USAHA PKL DI DKI JAKARTA. PETUNJUK PELAKSANAAN PENGUSAHAAN PERPASARAN 50/1999 SWASTA DI DKI JAKARTA. 5332/1999 PENETAPAN LOKASI USAHA PKL. ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, UKM 20/2002 PROPINSI DKI JAKARTA. FW/BSFM/MEI/2004 5 6. KEBERADAAN PKL • MENGOTORI PEMANDANGAN DAN KEINDAHAN • MENGOTORI LINGKUNGAN IMPRESI PKL • MENYEBABKAN LALU LINTAS MACET • MENGGAGNGGU KETERTIBAN UMUM • PENGETAHUAN DAGANG RENDAH • MUTU DAGANGAN RENDAH • KEUNTUNGAN KECIL KONDISI PKL • MODAL KURANG • TEMPAT USAHA KOTOR • AKSES TERHADAP SUMBER MODAL TIDAK ADA • POSISI LEMAH TERHADAP KONFLIK HUKUM • BUAH-BUAHAN • PERALATAN • MAKANAN DAN KENDARAANBERMOTOR MINUMAN • BAMBU JENIS • JAMU • MAKANAN IKAN/ALAT - • TANAMAN HIAS ALAT PANCING PERDAGANGAN PKL • BURUNG • TAMBAL BAN • ROKOK • REPARASI JAM/KUNCI • SURAT KABAR DAN • BARANG DARI KULIT MAJALAH • PAKAIAN • BENSIN • PLAT/BARANG CETAKAN • MAKANAN HEWAN & SABLON FW/BSFM/MEI/2004 6 7. STATUS KELOMPOK PKL • TDK TERKOORDINIR • TDK MENETAP/PINDAH- LIAR PINDAH • SULIT DIIDENTIFIKASI • ADA KOORDINATORNYA • MUDAH DIIDENTIFIKASI TERKOORDINIR • ADA YANG TETAP, ADA YANG PINDAH PINDAH PKL • TERKOORDINIR • ADA KEPENGURUSAN BINAAN • MENDAPAT BINAAN DARI PEMERINTAH MELALUI UKM TERORGANISIR • ADA ORGANISASI TERORGANISIR • ADA YG DAPAT BINAAN DARI PEMERINTAH DAN ADA YANG TIDAK • MUDAH DIIDENTIFIKASI FW/BSFM/MEI/2004 7 8. HUBUNGAN PKL DENGAN BERBAGAI PIHAK PERATURAN DAERAH DAN SK DGN PEMDA GUBERNUR • MENJADI OBYEK PEMERASAN PREMAN • TIDAK MEMPUNYAI AKSES DGN PREMAN TERJAMINNYA KEAMANAN • TDK ADA PENANGANAN YG SERIUS DARI APARAT KEAMANAN TERHADAP PRAKTEK PREMANISME TDK ADA KETRKAITAN YANG DGN INDUSTRI TERSTRUKTUR KECUALI DI BIDANG ROKOK (BANTUAN GEROBAK). • DIBUTUHKAN OLEH MASYARAKAT KARENA MURAH DAN TERJANGKAU (AKSES MUDAH) DGN MASYARAKAT • MERUPAKAN ALTERNATIF PEKERJAAN YG MUDAH, CEPAT & MASUK AKAL FW/BSFM/MEI/2004 8 9. • MENGOTORI PEMANDANGAN & KEINDAHAN IMPRESI PKL • MENGOTORI LINGKUNGAN • PENYEBAB MACET LALU LINBTAS • MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM • PENGETAHUAN DAGANG RENDAH • MUTU DAGANGAN RENDAH • KEUNTUNGAN KECIL KONDISI PKL • MODAL KURANG • TEMPAT USAHA KOTOR • TIDAK PUNYA AKSES TERHADAP SUMBER MODAL • POSISI LEMAH TERHADAP KONFLIK HUKUM KEBERADAAN • BUAH-BUAHAN • MAKANAN DAN MINUMAN PKL • JAMU • TANAMAN HIAS • BURUNG • ROKOK • SURAT KABAR & MAJALAH • MAINAN ANAK-ANAK • BENSIN JENIS DAGANGAN • MAKANAN HEWAN • PERALATAN KENDARAAN BERMOTOR • BAMBU • ALAT PANCING DAN MAKANAN IKAN • TAMBAL BAN • REPARASI KUNCI DAN JAM • BARANG DARI KULIT • PAKAIAN • PLAT NOMOR/BARANAG CETAKAN FW/BSFM/MEI/2004 9 10. HUBUNGAN APKLI DENGAN STAKEHOLDER PEMERINTAH • MIT DL PENANGANAN PKL RA M APKLI PEMERINTAH • INPUTPERMASALAHAN PKL • MITRA DLM PENANGANAN • ME MBANT KET IBAN, KEINDAHAN, U ERT PKL KEAMANAN & KEBERSIHAN • CURIGA TERHADAP SUASANA BARU KEBERADAAN APKLI IDEAL • AMBIL ALIH PERAN • HARMONIS PETUGAS ? POLISI • • BERWIBAWA POLISI • MEMBANTU KETERTIBAN • LOKASI PKL TERTIB PKL • TDK MJD SARANG • SIAP MEMBANTU PENJAHAT KANTIBMAS DI SEKITAR PKL ANGGOTA PKL: MANDIRI • TDK MENGGANGGU LALU MASYARAKAT 12 ANGGOTA LINTAS • BANTU MENDAPATKAN MASYARAKAT KEBUTUHAN YG CEPAT 4. AKSESORIS MOTOR • TERBUKA SEGMEN PASAR DAN MURAH. 5. ROKOK & MAKANAN RINGAN • MENERIMA • MENGHIDUPKAN KEGIATAN 6. ASONGAN KEBERADAANNYA EKONOMI 7. SAYUR MAYUR 8. MAKANAN & MINUMAN 9. BUAH-BUAHAN KOORDINATOR PKL 10.BUNGA 11.IKAN MAS KOORDINATOR PKL • BANTU FINANSIAL UNTUK KEAMANAN DAN 12.BUKU, KORAN & ATK. • MENCIPTAKAN RASA AMAN KEBERSIHAN 13.PAKAIAN • KINERJA TERKONTROL 14.AKSESORIS RMH TANGGA • PENYAMPAI ASPIRASI • MEDIATOR DENGAN PKL 15.LOAKAN • ADVOCASI SOSIAL & ANGGOTA EKONOMI ANGGOTA PENDATAAN ANGGOTA PENDATAAN ANGGOTA KUMPULKAN IURAN/ARISAN PKL MANDIRI KUMPULKAN IURAN/ARISAN USAHA MAJU EKONOMI KELUARGA MENINGKAT CIPTAKAN LAP. KERJA FW/BSFM/MEI/2004 10 11. KEINGINAN PEMERINTAH VS KEINGINAN PKL TDK HARMONIS TDK NYAMAN PKL PEMERINTAH • PEMERINTAH/APKLI • PKL YANG MENGUPAYAKAN TERKOORDINIR AGAR PKL LIAR ADVOKASI MENJADI PKL • LOKASI YANG & BINAAN TERTATA • MENJAGA PROGRAM KERJA • MEMPEROLEH PAYUNG HUKUM KEAMANAN DAN KEBERSIHAN • MEMILIKI LOKASI • ADANYA • MENDAPATKAN PELATIHAN/TRAINI PERLINDUNGAN NG. HUBUNGAN YANG HARMONIS BERSAMA MEMBANGUN MASA DEPAN BANGSA YANG NYAMAN, AMAN DAN BERSAUDARA FW/BSFM/MEI/2004 11 12. PROGRAM PRIORITAS 1. PENUNDAAN PENGGUSURAN & DIALOG DENGAN PEMDA 2. PENATAAN LOKASI DAGANG 3. PEMBATASAN JUMLAH PEDAGANG DALAM SATU LOKASI 4. PEMILIHAN JENIS DAGANGAN 5. BEKERJA SAMA DENGAN APARAT TERKAIT DALAM MENJAGA KEBERSIHAN DAN KEAMANAN 6. PEMBERDAYAAN EKONOMI PKL 7. PENGEMBANGAN PROGRAM - PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL 8. ADVOKASI SOSIAL DALAM USAHA PKL 9. PELATIHAN-PELATIHAN TENTANG EKONOMI, HUKUM DAN LAIN-LAIN FW/BSFM/MEI/2004 12 13. ALTERNATIF PENGELOLAAN PKL MEMPERLUAS TEMPAT DAN WAKTU DAGANG • PERPANJANGAN WAKTU DAGANG PADA LOKASI TERTENTU • PEMBUATAN SUNDAY MARKET (PASAR PAGI) • PEMBUATAN PASAR JUMAT SIANG • PENUTUPAN JALAN TERTENTU PADA WAKTU TERTENTU • PENUTUPAN JALAN TERTENTU SECARA PERMANEN SELAMA 6 HARI KERJA DENGAN MENGALIHKAN KE JALAN LAIN • MEMINTA SETIAP PENGELOLA GEDUNG/PABRIK/KOMPLEKS PERUMAHAN UNTUK MENYEDIAKAN LOKASI TERTENTU BAGI PKL DENGAN PERDA TK II DAN ADVOKASI FORMAL • PEMBANGUNAN PASAR SENTRA KAKI LIMA • PEMBUATAN LOKASI PKL TERPADU FW/BSFM/MEI/2004 13 14. ALTERNATIF PENGELOLAAN PKL MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA PKL • PENINGKATAN TEMPAT USAHA/GEROBAK AGAR LEBIH BAIK DGN STANDARISASI KEINDAHAN • PENINGKATAN SDM DGN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN • PENATAAN KAKI LIMA SECARA TERPADU • BANTUAN PINJAMAN MODAL USAHA • PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK • PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN SECARA BERKESINAMBUNGAN DAN TERPADU FW/BSFM/MEI/2004 14 15. POTRET PEDAGANG KAKI LIMA TERTIB, SITUASI YANG DIDAMBAKAN BERBAGAI PIHAK TDK TERATUR, TIDAK DIINGINKAN BERBAGAI PIHAK FW/BSFM/MEI/2004 15 16. MATRIK USAHA PEDAGANG KAKI LIMA (PERBEDAAN PERSEPSI PEMERINTAH V.S PKL) SEKTOR PEMERINTAH PEDAGANG KAKI LIMA NO USAHA TERTIB INDAH AMAN BERSIH AMAN STRATEGIS •Tdk •Sepanjang •Sejajar Rapi mengganggu •Menjaga Jln. •Terkumpul lalu lintas& keamanan Protokol pejalan kaki. bersama •Dibelakang •Dibelakang • Dagangan •Menjaga aparat. Trotoar •Menjaga Trotoar rapi dan kebersihan Acsesori KAMTIBMAS •Membrantas •Pasar 1 •Gerobak indah •Tidak lingkungan premannisme s Motor beroda • Ramah dari •Mall menjadi sampah. •Tdk •Pusat •Sistem buka- lingkungan pangkalan ditangkap pedangan tutup copet, Trantib assesoris pejudi dan pemabuk • Halte • Tdk • Terminal menggangg • Terminal u lalu bayangan lintas& • Lampu pejalan •Menjaga merah • Gerobak Pdg kaki. keamanan • Rumah indah tertata •Menjaga bersama sakit Rokok, •Gerobak rapi • Menjaga kebersihan aparat. beroda • Gerobak KAMTIBMA lingkungan • Kampus 2 Makanan •Sistem buka- praktis & S dari •Membrantas • Pasar premantisme & tutup ramping • Tidak sampah. •Tdk • Tmp Minuman • Ramah menjadi Hiburan pangkalan ditangkap lingkungan • Perkantora copet, Trantib n pejudi dan • Komplek pemabuk Perumahan • Pinggir JLN. FW/BSFM/MEI/2004 16 17. MATRIK USAHA PEDAGANG KAKI LIMA (PERBEDAAN PERSEPSI PEMERINTAH V.S PKL) SEKTOR PEMERINTAH PEDAGANG KAKI LIMA NO USAHA TERTIB INDAH AMAN BERSIH AMAN STRATEGIS •Tdk memaksa •Lampu merah pembeli •Angkutan •Tdk umum mengganggu •Terminal pengguna lalu •Ikut Menjaga •Terminal •Berseragam lintas Bayangan keamanan Rapi •Perkantoran •Tdk corat- •Preman •Sopan dlm soret •Tmp. Olha berkedok Pedagan menawarkan • Kotak kendaraan •Menjaga pedagang raga dagangan 3 g •Tdk membuat dagangan •Menjaga kebersihan asongan hrs •Pasar ditata rapi keamanan tempat usaha dibrantas •Tmp. Hiburan Asongan kebisingan di sekitar usaha bersama •Tmp. Wisata atas •Tdk Berkedok •Tdk •Komplek kendaraan untuk ditangkap perumahan umum kejahatan trantib •Halte •Menjaga •Pabrik keamanan •Rumah sakit bersama •Kampus aparat •Sekolahan. • Tdk ganggu •Masuk dlm lalu lintas •Menjaga penampungan • Ikut jaga •Menjaga keamanan • Disekitar •Terlokalisasi • Lapak tertata Kamtibmas kebersihan bersama pasar resmi •Sistem buka- rapi • Tdk ganggu sampah aparat tradisional Pedagan tutup • Pajangan pejalan kaki •Menjaga •Premannisme • Komplek 4 •Buka malam & dagangan • Tdk jadi kebersihan diberantas perumahan g Sayur tutup pagi bersih dan sarang lingkungan bersama • Perkampung •Tdk boleh sehat preman •Menjaga bau •Tdk an mendirikan • Berkoordina tdk sedap ditangkap • Pinggir jalan. bangunan si dgn aparat KAMTIB terkait FW/BSFM/MEI/2004 17 18. MATRIK USAHA PEDAGANG KAKI LIMA (PERBEDAAN PERSEPSI PEMERINTAH V.S PKL) SEKTOR PEMERINTAH PEDAGANG KAKI LIMA NO USAHA TERTIB INDAH AMAN BERSIH AMAN STRATEGIS •Halte •Terminal •Tdk •Terminal Pedagan mengganggu bayangan g lalu lintas& •Menjaga •Lampu merah •Menjaga •Rumah sakit • Gerobak pejalan kaki. keamanan Makanan indah tertata •Menjaga kebersihan bersama •Kampus sampah dan Gerobak rapi KAMTIBMAS •Menjaga aparat. •Pasar beroda • Terpal, atap •Tidak •Membrantas •Tmp Hiburan 5 Minuman Sistem buka - dan penutup menjadi kebersihan premantisme •Perkantoran lingkungan (Pecel tutup rapi, bersih pangkalan •Menjaga bau •Tdk •Komplek dan indah copet, pejudi ditangkap Perumahan lele, Mie dan pemabuk tdk sedap Trantib •Pinggir Jalan Ayam, •Berkoordinas •Mall i dgn aparat •Tmp Olah Sate Dll) terkait. Raga •Pabrik •Wisata • Tdk mengganggu lalu lintas& •Menjaga •Gerobak pejalan kaki. keamanan •Menjaga beroda • Menjaga kebersihan bersama •Sistem Buka – KAMTIBMAS sampah aparat. Pedagan tutup • Gerobak rapi, • Tidak •Menjaga •Membrantas • Tepi jalan menjadi • Tmp. Wisata 6 g Buah- •Berjajar rapi di bersih dan pangkalan kebersihan premantisme • Rumah sakit suatu lokasi indah lingkungan •Tdk buahan •Di belakang copet, •Menjaga bau ditangkap • Perumahan pejudi dan Trantib trotoar tdk sedap pemabuk • Berkoordina si dgn aparat terkait. FW/BSFM/MEI/2004 18 19. MATRIK USAHA PEDAGANG KAKI LIMA (PERBEDAAN PERSEPSI PEMERINTAH V.S PKL) SEKTOR PEMERINTAH PEDAGANG KAKI LIMA NO USAHA TERTIB INDAH AMAN BERSIH AMAN STRATEGIS Sistem mangkal • Tertata rapoi, •Tdk •Menjaga •Menjaga •Tepi jalan Tertata rapi indah dan mengganggu kebersihan keamanan •Tmp. Wisata Di belakang bersih lalu lintas& sampah bersama •Rumah sakit Trotoar pejalan kaki. •Menjaga aparat. •Perumahan •Menjaga kebersihan •Membrantas KAMTIBMAS lingkungan premantisme Pedagan •Tidak menjadi •Tdk 7 g Bunga pangkalan ditangkap copet, pejudi Trantib dan pemabuk •Berkoordinasi dgn aparat terkait. •Gerobak Pajangan • Tdk •Tdk • Tepi jalan Ikan dorong tertata rapi mengganggu ditangkap • Perumahan 8 •Sistem keliling lalu lintas& •-- Trantib Hias pejalan kaki. •Berjajar rapi • Pajangan • Tidak •Menjaga •Menjaga • Di halte •Di belakang dagnagan mengganggu kebersihan keamanan • Terminal Buku, Trotoar tertata rapi lalu lintas sampah bersama • Kampus •Gerobak •Menjaga aparat. • Sekolahan Alat kebersihan •Membrantas 9 Beroda • Komplek Tulis & •Sistem Buka – lingkungan premantisme perkantoran Tutup •Tdk • Sekitar Mall Koran ditangkap • Tepi Jalan Trantib • Lampu mrh. FW/BSFM/MEI/2004 19 20. MATRIK USAHA PEDAGANG KAKI LIMA (PERBEDAAN PERSEPSI PEMERINTAH V.S PKL) SEKTOR PEMERINTAH PEDAGANG KAKI LIMA NO USAHA TERTIB INDAH AMAN BERSIH AMAN STRATEGIS •Berjajar rapi • Tertata rapoi, •Tdk •Menjaga •Menjaga •Mall dlm satu lokasi indah dan mengganggu kebersihan keamanan •Pasar •Masuk ke bersih lalu lintas& sampah bersama •Tepi jalan penampungan pejalan kaki. •Menjaga aparat. •Terminal •Di belakang •Menjaga kebersihan •Membrantas bayangan trotoar KAMTIBMAS lingkungan premantisme •Terminal •Sistem buka- •Tidak menjadi •Tdk umum. 10 Pakaian tutup pangkalan ditangkap •Di atas copet, pejudi Trantib gerobak beroda dan pemabuk •Berkoordinasi dgn aparat terkait. •Di atas Pajangan •Tdk • Tepi jalan gerobak beroda tertata rapi ditangkap • Perumahan •Sistem buka- Trantib • Terminal tutup • Tdk • Terminal Assesori •Di belakang mengganggu bayangan. 11 s Rumah trotoar lalu lintas& •-- •Masuk pejalan kaki. Tangga penampungan •Berjajar dlam satu lokasi •Berjajar rapi • Pajangan • Tidak •Menjaga •Menjaga • Pasar •Satu lokasi dagnagan mengganggu kebersihan keamanan • Mall •Di belakang tertata rapi lalu lintas sampah bersama • Terminal Trotoar dan indah • Tdk mejadi •Menjaga aparat. • Terminal 12 LOAK •Gerobak • Pajangan sarang kebersihan •Membrantas bayangan Beroda ramah preman lingkungan premantisme • Pusat •Sistem Buka – lingkungan • Tdk •Tdk perdagangan Tutup mengganggu ditangkap suku cadang pejalan kaki Trantib & elelktronik FW/BSFM/M







EI/2004 20
21. SEMOGA SUKSES FW/BSFM/MEI/2004 21

foto munas apkli

SEMARANG, 12/3 - MUNAS APKLI. Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan (tengah) didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kiri) menandatangani secara simbolis prasasti peresmian 18 pasar tradisional yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah, pada pembukaan Munas IV Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), di Semarang, Sabtu (13/3). Munas bertema "Bangkitkan Peran PKL dalam Ekonomi Nasional" itu akan berlangsung selama dua hari. FOTO ANTARA/R. Rekotomo/Koz/pras/11.

SAMBUTAN KETUA DPD RI PADA MUNAS APKLI KE 4 SEMARANG

APKLI

undefined

Sambutan Ketua DPD RI Pada Munas Ke-4 Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia
15 March 2011

SAMBUTAN KETUA DPD RI

PADA MUNAS KE-4 ASOSIASI PEDAGANG KAKI LIMA INDONESIA

Semarang, 12 Maret 2011

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang terhormat,

* Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Syarifuddin Hasan,
* Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa,
* Gubernur Jawa Tengah beserta jajarannya,
* Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI),
* Saudara-saudara panitia pelaksana dan peserta Munas APKLI ke IV,
* Serta para hadirin yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayah-Nya, pada kesempatan yang berbahagia ini, kita semua dapat berkumpul pada acara Musyawarah Nasional IV Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia. Terima kasih saya ucapkan kepada panita Munas yang telah mengundang saya untuk memberikan sambutan ini.

Saya berharap melalui Munas ke IV ini, bukan saudara-saudara hanya akan memilih ketua umum APKLI yang baru, melainkan juga akan menentukan masa depan para pedagang kaki lima ke depan.

Sebagai organisasi pedagang kaki lima, kehadiran APKLI di tengah-tengah masyarakat tentu saja memiliki kontribusi yang signifikan, tidak saja bagi para anggotanya, melainkan juga buat masyarakat luas. Memang pedagang kaki lima merupakan bagian dari sektor usaha informal, namun perannya secara ekonomi memiliki nilai strategis untuk mendukung struktur ekonomi nasional.

Di negara-negara berkembang, sektor informal memiliki peran penting karena mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Sektor ini diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hampir 70 persen dan menyumbang kurang lebih dari 40 persen terhadap GDP.

Keberadaan sektor informal juga mampu menyangga struktur ekonomi nasional di saat terhempas badai krisis keuangan, baik pada krisis tahun 1998 maupun saat krisis finansial global pada tahun 2008. Selama krisis ekonomi, terbukti sektor informal tidak hanya dapat bertahan, bahkan berkembang pesat.

Saudara-saudara peserta Munas yang berbahagia,

Kemunculan pedagang kaki lima sebagai bagian dari kelompok usaha sektor informal merupakan salah satu wujud kreatifitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Namun, pekerjaan mereka sering dianggap kurang produktif karena hanya sekadar mencari makan, tidak untuk memaksimalkan keuntungan. Berpendidikan rendah, miskin, dan tidak terampil.

Tidak jarang mereka menjadi sasaran penertiban satuan polisi pamong praja karena dianggap liar, sumber kemacetan lalu lintas, penyebab kriminalitas, dan pengotor keindahan kota.

Kehadiran para pedangan kaki lima dapat kita lihat dari 2 sisi.

Pertama, menunjukkan bahwa kehidupan ekonomi masyarakat yang semakin sulit dimana lapangan pekerjaan formal tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja. Pedagang kaki lima menjadi salah satu pilihan para tenaga kerja yang tidak terakomodasi dalam sektor formal. Dan Kedua, munculnya keinginan masyarakat menengah ke bawah untuk mencari peluang usaha yang memungkinkan mereka bergerak secara mandiri.

Sayangnya, peran pedagang kaki lima yang besar itu tidak sejalan dengan kenyataan yang ada. Semakin pesatnya pertumbuhan usaha pedagang kaki lima, ternyata tidak berbanding lurus dengan penyediaan akses uang dan ruang yang menunjang. Kita dapat melihat bahwa pelaku usaha kecil menengah semakin dihadapkan pada kondisi yang sulit.

Dimana pertumbuhan pasar modern (mini market dan super market) yang terlalu pesat membuat para pedagang kaki lima maupun pedagang tradisional semakin terhimpit, dan bukan tidak mungkin apabila kondisi ini terus dibiarkan akan mematikan usaha para pedagang.

Saudara-suadara yang terhormat,

Ada dua persolan utama yang dihadapi oleh para pedagang kaki lima: yakni masalah uang dan ruang. Uang berkaitan dengan sulitnya akses permodalan dan ruang berkaitan dengan semakin sempitnya tempat usaha.

Sulitnya akses permodalan disebabkan oleh rendahnya kepercayaan perbankan terhadap kemampuan pengembalian modal oleh para pedagang kaki lima. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik usaha pedagang kaki lima yang dianggap sebagai sektor yang tidak terorganisasi (unorganized), tidak teratur (unregulated), dan kebanyakan legal tetapi tidak terdaftar (unregistered).

Jika kita ingin jujur, ternyata kredit-kredit macet di perbankan disebabkan oleh ketidakmampuan pengusaha-pengusaha sektor formal dalam mengembalikan pinjaman bank. Berbeda dengan sektor informal yang memiliki daya tahan yang cukup kuat terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Di Banglandesh, Muhammad Yunus, peraih Nobel Perdamaian tahun 2006, yang membangun Grameen Bank (Bank Kaum Muskin) untuk membantu akses permodalan bagi pedagang kaki lima sektor informal, telah membuktikan bahwa sektor informal ternyata mampu mengelola uang dengan baik, memiliki kemampuan pengembalian modal yang tinggi, dan dapat berusaha dengan kompetitif asalkan diberikan ruang.

Untuk itu, sebagai bagian dari usaha DPD RI untuk mendorong ketersediaan modal bagi usaha sektor informal, saat ini DPD RI telah mengajukan RUU LKM (Lembaga Keuangan Mikro) untuk membantu pinjaman mikro yang dapat diberdayakan untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah dalam mengakses sumber-sumber pembiayaan kegiatan ekonomi.

DPD berkeyakinan bahwa dengan ketersediaan modal bagi para pelaku sektor informal maka berbagai hambatan yang selama ini mempersulit kesempatan usaha para pelaku sektor informal dapat terpecahkan melaui akses permodalan yang lebih terbuka.

RUU LKM juga berusaha untuk memanfaatkan kontribusi pelaku UMKM secara efektif bagi pembangunan daerah dalam kerangka pembangunan nasional yang mampu mengantisipasi tantangan ke depan dengan konsisten tanpa mengabaikan kepentingan masyarakat kecil dan menengah.

Di samping itu, RUU LKM akan menjadi alat untuk mewujudkan pembangunan dalam tiga hal sekaligus, yaitu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.

Persoalan kedua yang dihdapi oleh pedagang kaki lima adalah masalah ruang. Berkembangnya sektor modern ternyata memberi dampak bagi para pedagang kaki lima dimana ruang untuk berusaha semakin sempit karena harus bersaing dengan mall, supermarket, dan minimarket.

Oleh karena itu, di era otonomi dan desentralisasi ini, DPD RI mendorong agar pemerintah daerah mengatur para pedagang kaki lima melalui peraturan yang adil. Aspek hukum ini sangat penting untuk menciptakan iklim usaha dan mendorong kegiatan usaha pedagang kaki lima dengan tetap memperhatikan hubungan yang saling menguntungkan dengan usaha lainnya serta untuk mencegah persaingan yang tidak sehat.

Penataan pedagang kaki lima melalui Peraturan Daerah mempunyai dua peranan yang sangat penting, yaitu sebagai perlindungan dan pengakuan terhadap keberadaan pedagang kakilima sekaligus menjadi dasar hukum yang kuat bagi pemerintah daerah untuk melakukan fasilitasi/pembinaan, pengaturan dan penertiban terhadap pedagang kaki lima.

Dalam hal pengaturan pedagang kaki lima, pemerintah daerah di seluruh Indonesia harus belajar dari pengalaman Pemerintah Kota Solo yang disebut sebagai rumah paling nyaman bagi pedagang kecil. Di tengah banyak kota-kota yang kerap bersitegang dalam urusan penertiban kota antara pedagang kecil dan pemda, prestasi kota Solo ini menjadi catatan bening.

Solo dinilai berhasil meningkatkan kesejahteraan para pedagang kaki lima dengan cara menata/ merelokasi tanpa ada gejolak dan kekerasan sekaligus juga menyediakan dana pinjaman kepada para pedagang kaki lima.

Sebaiknya penataan pedagang kaki lima dilakukan secara sistematis karena sesuai dengan perintah konstitusi dimana setiap orang memiliki kesempatan berusaha dan negara memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasinya.

Saudara-Saudara yang terhormat,

Perekonomian global saat ini memang cenderung mengarah pada perekonomian pasar bebas, dimana campur tangan pemerintah semakin kecil. Dimana sistem perekonomian pasar bebas di satu sisi memberi peluang bagi setiap pihak untuk berusaha dan berkompetisi, namun di sisi lain memberikan dampak negatif bagi pemodal-pemodal kecil untuk bertahan.

Dalam kondisi seperti ini, siapa yang memiliki modal yang besar akan berpeluang menguasai ekonomi. Sementara pedagang-pedagang kecil- menengah semakin terseok-seok akibat kurangnya akses modal, perlindungan regulasi, pungutan-pungutan liar, tindakan premanisme, serta razia yang tidak dibarengi dengan pemberian solusi alternatif.

Tentu saja kondisi ini akan semakin menekan keberadaan para pedagang kaki lima. Apabila ini dibiarkan terus menerus, akan ada banyak usaha kecil yang gulung tikar. Imbasnya, terjadi peningkatan pengangguran dan angka kemiskinan, dimana saat ini saja jumlah masyarakat miskin Indonesia masih cukup banyak, yaitu sebesar 13.33%. Angka tersebut dapat terus bertambah apabila akses-akses ekonomi masyarakat kecil tidak dibuka secara bijak serta ditata dengan sebaik-baiknya.

Bukankah Konstitusi telah menjamin hak-hak tiap individu dalam memenuhi kebutuhannya, sebagaimana ditegaskan oleh pasal 27 UUD 1945, yakni: “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”

Oleh karena itu, ini merupakan tugas pemerintah untuk menyediakan ruang dan memfasilitasi usaha-usaha kecil menengah dalam rangka menunjang kemajuan sektor informal sebagai salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional ke depan.

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) akan berupaya mendorong pemerintah agar kembali menata keberadaan pedagang kaki lima. Dengan adanya penataan lokasi yang jelas, diharapkan para pedagang kaki lima memiliki kepastian ruang sehingga mereka dapat fokus mengembangkan usaha mereka.

Hadirin yang berbahagia,

Berkembangnya sektor informal ini ternyata seiring juga dengan meluasnya semangat wiraswasta di kalangan masyarakat. Semangat kewirausahawan harus dikembangkan secara lebih profesional karena kemajuan ekonomi nasional ke depan salah satu tiang utamanya adalah sektor swasta.

Dalam negara demokrasi, pemerintah hanya berperan sebagai regulator yang menyiadakan aturan untuk mengatur mekanisme pasar. Sementara usaha-usaha ekonomi akan lebih banyak dimainkan oleh sektor swasta.

Ini merupakan suatu tantangan bagi para pedagang kaki lima untuk mengembangkan semangat kewirausahaan secara lebih profesional. Untuk itu, saya ingin mengajak sekaligus mendorong Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia untuk mengembangkan pedagang kaki lima secara profesional.

Profesionalisme pedagang kaki lima selain akan berdampak positif pada pengembangan usaha sektor ini namun juga akan membantu penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang lebih besar. Saya percaya dan yakin, keberadaan pedagang kaki lima akan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi pada ekonomi nasional jika pemerintah pusat dan pemerintah daerah membuka akses permodalan dan memberikan ruang yang pasti untuk melakukan usaha-usaha ekonomi.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Kepada seluruh peserta Munas IV APKLI, saya mengucapkan selamat bermusyawarah, semoga Munas ini dapat menghasilkan yang terbaik untuk kemajuan pedagang kaki lima.

Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 12 Maret 2011

Ketua DPD RI,

Irman Gusman

Pengusaha Mikro Sektor Informal Tunjang Laju Perekonomian Daerah
MedanBisnis – Medan. Keberadaan pengusaha mikro sektor informal bisa menunjang laju perekonomian daerah. Meskipun, sebagian besar pengusaha mikro sektor informal di Kota Medan berdagang dengan pemasukan yang hanya cukup untuk bertahan hidup saja. Karena itu, pengusaha mikro harus bangkit dan maju melalui program mengenai dasar-dasar pengelolaan keuangan.
Demikian diungkapkan Customer Service Director Prudential Indonesia, Christina Mazon, di sela-sela seminar Prudential Indonesia Dukung Perempuan Pengusaha Mikro Sektor Informal di Medan Belajar Mengelola Keuangan, Kamis (16/12), di Griya Dome Convention Centre.

"Dengan bekal tersebut, para pengusaha mikro dapat lebih bijak mengelola dana dari pendapatan mereka untuk memajukan usaha dagang mereka. Peningkatan kualitas hidup mereka tentu juga pada akhirnya akan menunjang laju perekonomian daerah," katanya.

Program pelatihan yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Prudential Indonesia, ditujukan khusus bagi perempuan yang berasal dari ekonomi menengah ke bawah dan berpenghasilan Rp 500.000 sampai Rp 2 juta per bulan dan merupakan anggota Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Cabang Medan.

Christina menyebutkan, APKLI salah satu organisasi binaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang menaungi 5.000 anggota pengusaha mikro sektor informal yang sebagian besar merupakan pengusaha perempuan.

"Dengan dukungan dari Kementerian Perdagangan serta Kementerian Koordinator kesejahteraan rakyat, hingga kini lebih dari 1.186 perempuan di Indonesia telah menjadi pengusaha mikro sektor informal dengan kualitas hidup yang lebih baik. Ini yang kita harapkan. Karena pemberdayaan seperti ini dapat menciptakan efek yang berkesinambungan sehingga semakin banyak pengusaha perempuan mikro Indonesia yang memperoleh manfaat dari program pengelolan keuangan seperti ini," imbuh Christina.

Senior Vice President Director Prudential Indonesia, William Kuan, menyatakan, sebagai perusahaan yang selalu berusaha untuk mendengar dan memahami, pihaknya sangat peduli akan perwujudan pengusaha mikro, khususnya perempuan untuk kuat dan mandiri.

"Banyak perempuan Indonesia yang bekerja membantu para suami, bahkan tidak sedikit yang menjadi tulang punggung utama keluarga. Oleh karena itu, Prudential ingin berbagi pengetahuan dasar mengenai pengelolaan keluarga membantu meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarganya," kata William.

Sementara Ketua APKLI Indonesia, Hoiza Siregar, mengatakan, jumlah pengusaha mikro sektor informal di Indonesia sekarang lebih dari 1 juta orang. Tapi dari jumlah tersebut, hanya 30% yang berada di bawah APKLI. "Jumlah ini tentu sangat kecil. Padahal kita mau semua pengusaha mikro sektor informal mempunyai pengetahuan yang memadai sehingga mereka bisa
meningkatkan pendapatan dan benar-benar bisa menunjang pertumbuhan ekonomi khususnya perekonomian daerah," terang Hoiza.

Pimpinan Parpol Sambangi
Pedagang Kaki Lima

Senin, 14 Maret 2011
SEMARANG (Suara Karya): Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengaku kaget saat sejumlah petinggi partai politik, seperti dari Partai Demokrat, Partai Golkar serta Partai Amanat Nasional (PAN) tampak "berkumpul" dalam pembukaan Musyawarah Nasional Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (AP KLI) di Semarang, Sabtu (12/3).

Sejumlah petinggi partai yang hadir, di antaranya Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang hadir sebagai Menteri Koordinator Perekonomian bersama Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan. Juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan yang hadir sebagai Menteri Koperasi dan UKM, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Priyo Budi Santoso, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Irman Gusman. Sebelumnya juga datang Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kehadiran sejumlah tokoh penting ini cukup mengagetkan, tidak terkecuali Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Saat menyampaikan sambutan. Gubernur mengaku heran dengan kedatangan banyak tokoh nasional. "Ada pamrih apa sebenarnnya dengan acara munas ini," katanya.

Meski demikian, gubernur menganggap kedatangan para tokoh penting pemerintahan ini sebagai bentuk pengakuan resmi terhadap keberadaan pedagang kaki lima. "PKL tetap harus wajib mengikuti tata cara hidup bermasyarakat dan bernegara," katanya.

Sementara itu, Priyo Budi Santoso dalam sambutannya mengungkapkan, potensi PKL di Indonesia mencapai 20 juta jiwa. Kalau PKL mau membentuk partai politik dan ikut pemlihan umum, potensi suaranya bisa menyamai golkar. Wakil Ketua DPR ini lantas berjanji bahwa para wakil rakyat siap mengakomodasi hak-hak para PKL.

Adapun Sjarifuddin Hasan dalam sambutannya juga mengungkapkan arti penting untuk menghadiri Musyawarah Nasional APKLI ini. "Saat menerima undangan dari APKLI, saya langsung sampaikan, apapun yang terjadi, saya pasti hadir," katanya.

Dia menuturkan, kegiatan ini cukup penting karena berkaitan dengan ketahanan perekonomian Indonesia. "PKL merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia," katanya seraya menambahkan akan menjamin ketersediaan permodalan bagi PKL melalui pengucuran kredit usaha rakyat.

Dalam kesempatan ini pula, Ketua Umum APKLI Rifa'i Abdullah mengatakan, musyawarah ini diikuti oleh 22 pengurus tingkat provinsi dan 200 pengurus tingkat kabupaten/kota. APKLI mendesak pemerintah agar mengakui pedagang kaki lima dalam suatu undang-undang.

Sedangkan Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak menyusul gejolak harga minyak mentah dunia. Daam hal ini pemerintah tak mau terlalu reaktif menghadapi kenaikan harga minyak dunia. Sebab kenaikan hanya bersifat sementara, karena situasi di Timur Tengah yang bergejolak.

APKLI Minta Pemkot Revisi Perda 17/2003
Tuesday, 29 December 2009 21:56 Media Online Bhirawa
E-mail Print PDF

Surabaya, Bhirawa
Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia ( LBH APKLI) Surabaya meminta, Pemkot segera melakukan revisi pada peraturan daerah kota Surabaya nomor 17 tahun 2003.
Ketua LBH APKLI Surabaya, H Mansur mengatakan, perda tentang penataan dan pemberdayaan PKL sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Apalagi, dalam perda tersebut kebanyakan tidak berpihak pada kepentingan PKL.
"Selama ini, perda itu masih belum menyiratkan adanya dukungan ke PKL. Bahkan banyak juga item dalam perda itu tidak dilaksanakan sepenuhnya, dalam memberikan solusi terkait dengan penataan dan pemberdayaan pada PKL," katanya.
Dampaknya, adanya perda tersebut PKL tidak akan berkembang. Padahal, PKL masuk dalam sektor informal. "Sayangnya, perda ini masih mendukung yang namanya penggusuran. Kelak kami inginkan kalau perda ini tidak hanya saling gusur tapi ada solusi dibalik penggusuran itu," katanya.
Untuk itu, jajaran LBH APKLI mengadakan kegiatan rembug bersama untuk melakukan revisi pada perda tersebut bersama dengan pengkaji dari akademisi dan instansi Pemkot terkait seperti Dinas Koperasi dan Sektor Informal dan Satpol PP kota Surabaya. "Jika revisi ini sudah selesai, maka kami akan ajukan langsung ke Walikota," katanya
Ada beberapa pasal yang harus direvisi, seperti dalam Bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 6 penjelasan tentang PKL, Bab II Penataan Tempat usaha pasal 1 tentang kegiatan usaha pedagang kaki lima dapat dilakukan di daerah, dan pasal 2 tentang kepala daerah berwenang untuk menetapkan, memindahkan, dan menghapus lokasi PKL.
Begitupula di Bab III Tanda Daftar Usaha PKL pasal 4 ayat 3d (2) tentang tidak akan membuat bangunan permanen/semi permanen di lokasi tempat usaha, dan pasal 5 mengosongkan/mengembalikan/menyerahkan lokasi PKL pada pemerintah daerah apabila lokasi dimaksud sewaktu-waktu dibutuhkan Pemerintah tanpa syarat apapun.
Sementara, Ketua Komisi B Bidang Perekonomian Pembangunan DPRD Surabaya, Mahmud meminta APKLI segera menyelesaikan revisi perda tersebut. Kemudian diserahkan ke DPRD Surabaya untuk dilakukan pengkajian bersama Pemkot Surabaya.
Di tempat yang sama, Kabid UMKM Dinas Koperasi dan Sektor Informal, Moh Djamal mengaku, ada beberapa point dari perda tersebut yang masih belum sepenuhnya dilaksanakan Pemkot Surabaya.
Kendati demikian, Pemkot kini berupaya untuk melakukan penataan PKL. "Bappeko sudah merencanakan penataan pedagang, dimana setiap kelurahan ada dua sentra PKL. Tapi kami juga ingin PKL mempunyai kesadaran juga dalam menaati aturan yang sudah dibuat nantinya," katanya.


APKLI Keluarkan Larangan Jualan
Jumat, 7 Mei 2010
MEDAN-Puluhan pedagang kaki lima pasar Petisah resah. Mereka dilarang berjualan oleh Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Pimpinan Cabang Medan Petisah.

Demikian diungkapkan beberapa pedagang pasar petisah. Jika ingin berjualan para PKL dipaksa menjadi anggota APKLI. Malah seorang wanita mengaku mendapat makian dari oknum yang mengaku pengurus APKLI.

Pedagang yang enggan menuruti kehendak para pengurus APKLI menyebabkan sempat terjadinya keributan kecil. Ketegangan untungnya tak berlangsung lama. Para pedagang pun mencoba mengadukan hal tersebut kepada pihak kelurahan. Sayang, lurah tak berada di tempat.

Sementara Dewan Penasehat APKLI, Muklis yang berhasil ditemui membenarkan penggusuran itu. Menurutnya, para pedagang harus memiliki izin terlebih dahulu dari pihak APKLI.

“Iya itu memang harus ada ijin dari kita. Kalau yang ingin berdagang di daerah kita harus masuk dalam keanggotaan,” akunya.

Saat ditanya lebih lanjut, Muklis enggan berkomentar. “Kalau engga, saya kasi nomor ketua, abang langsung saja ngomong sama dia,” tukasnya.

Saat dihubungi POSMETRO MEDAN melalui telepon, Ketua APKLI Medan, Thomson, tidak berhasil diwawancara. Karena telepon genggam miliknya tertinggal. “Ini temannya bang, HP nya ketinggalan tadi waktu dia keluar,” ujar seorang pria dari balik telepon.