APKLI
Mataram, 14/3 (ANTARA) - Pegadaian Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggandeng Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Mataram, untuk menyalurkan modal usaha kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah.
"Kami bekerjasama dengan pihak APKLI untuk memberikan bantuan modal kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah, terutama yang memiliki usaha dagang kecil-kecilan agar mereka tidak terjerat hutang dengan bunga tinggi pada rentenir," kata Kepala Pegadaian Cabang Mataram, Henry Jarga Marpaung, di Mataram, Sabtu.
Masyarakat yang berprofesi sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL) diberikan pinjaman untuk modal usaha dengan besaran bunga maksimal satu persen per bulan tanpa jaminan apapun karena APKLI bersedia menjadi lembaga penjamin.
"Pihak APKLI bersedia menjamin pinjaman yang diajukan anggotanya, sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati," ujarnya.
Marpaung mengatakan, jumlah pinjaman yang bisa diberikan kepada anggota APKLI maksimal Rp3 juta.
Sebelum pemberian pinjaman disetujui terlebih dahulu dilakukan survai kepada calon nasabah yang mengajukan pinjaman.
"Kami survai dulu calon nasabah yang mengajukan pinjaman, layak atau tidak diberikan pinjaman. Kalau layak, maka akan kami proses dengan cepat," katanya.
Skim pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang berprofesi sebagai PKL yaitu berupa "Krista" yaitu skim kedit usaha rumah tangga dengan maksimal jumlah pinjaman sebesar Rp3 juta.
Dia mengatakan, jumlah anggota APKLI yang sudah diberikan pinjaman modal usaha sebanyak lima kelompok, masing-masing kelompok berjumlah tujuh sampai 15 orang.
"Anggota APKLI yang tersebar di Kota Mataram ini mencapai ratusan orang, kami harapkan mereka bisa memanfaatkan kemudahan yang kami berikan sehingga mereka tidak mencari dana kepada pihak-pihak yang meminjamkan uang dengan bunga mencekik," ujarnya.
Selain memberikan pinjaman modal usaha kepada PKL, Pegadaian Cabang Mataram juga memberikan kemudahan kepada para pedagang asongan di pasar-pasar tradisional untuk memperoleh modal usaha dengan membuka Unit Pembantu Cabang di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Mataram, NTB.
"Jumlah UPC di Kota Mataram terus ditingkatkan, sebagai upaya memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses bantuan modal usahanya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar