Penataan Lambat, PKL Jalan Kapten Mulyadi Kembali Jualan
MUNAS PEDAGANG KAKI LIMA DI SEMARANG
Proyek penataan lingkungan di Jalan Kapten Mulyadi berjalan lamban. Hingga kini, Pemkot baru bisa menata mulai perempatan Baturono ke utara sepanjang sekitar 300 meter. Selebihnya, proyek tersebut masih jalan di tempat.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Surakarta Agus Djoko Witiarso, penataan jalan milik provinsi itu baru bisa diteruskan pada April mendatang. Sebab, alokasi anggaran untuk pos penataan jalan tersebut baru cair. “Ya nanti bisa mulai dilanjutkan pada April. Sekarang memang masih istirahat,” kata Agus, Minggu (27/2).
Dia menyatakan, penataan tahap kedua akan dimulai dari depan Masjid Ar-Riyadh hingga perempatan Untung Suropati. Menurut Agus, anggaran yang dipakai untuk itu jauh lebih kecil dibandingkan tahap pertama lalu. Untuk tahap satu, alokasi anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. Sedangkan, untuk tahap kedua senilai Rp 800 juta yang diperoleh dari APBD Provinsi. “Yang pasti, kami belum bisa menata Jalan Kapten Mulyadi secara keseluruhan pada tahun ini. Tapi, pengerjaannya secara bertahap,” tandasnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di lingkungan DPU ini mengungkapkan bahwa penataan Jalan Kapten Mulyadi akan dilakukan sepanjang 2,5 km. Dengan begitu, penataan disesuaikan anggaran yang ada. “Kalau tidak ada, nanti ya istirahat lagi,” terangnya.
Menurut Agus, program itu disebut sebagai penataan lingkungan. Nantinya akan ada pembuatan pedestrian seperti city walk, jalur hijau dan pengembalian fungsi jalan yang saat ini dipakai para pedagang kaki lima (PKL).
Dari pantauan di lapangan, ada beberapa PKL yang kembali berjualan di sepanjang Jalan Kapten Mulyadi. Padahal, sebelumnya mereka sudah diminta untuk pindah ke lokasi lain dan bahkan sudah ada kesepakatan bersama supaya tidak berdagang. Namun, karena penataan berjalan lamban, mereka akhirnya kembali menjajakan dagangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar